Belum Izinkan Sekolah Tatap Muka di Januari, Gubsu: Maret Dibahas Lagi

Medan(MedanPunya) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengatakan dirinya belum mengizinkan sekolah tatap muka digelar saat pandemi Corona di Januari 2021. Edy menyebut pihaknya bakal membahas lagi rencana sekolah tatap muka pada Maret mendatang.

“Dari hasil rapat, ahli tentang anak-anak khususnya dalam sekolahan itu belum mengizinkan akibat COVID-19 yang belum usai. Maret dibicarakan lagi,” kata Edy di Medan, Senin (4/1).

Dia mengatakan semua sekolah belum diizinkan menggelar belajar tatap muka. Edy menyebut dirinya bakal menggelar rapat lagi bersama para ahli pada Maret 2021 untuk membahas pelaksanaan sekolah tatap muka.

“Nanti bulan Maret kita bicarakan sama ahli-ahlinya,” tuturnya.

Selain itu, Edy mengatakan ada 40.000 vaksin COVID-19 yang bakal dikirim ke Sumut. Pihaknya, kata Edy, telah menyiapkan gudang untuk penyimpanan vaksin.

“Vaksin saat ini dibahas, saya dengar 40.000 yang ke Sumatera Utara yang akan digunakan khususnya kepada tenaga kesehatan. Hari ini akan dirapatkan. Gudang sudah disiapkan,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengeluarkan kebijakan terkait sekolah tatap muka di tengah pandemi Corona. Nadiem kini memperbolehkan pembelajaran tatap muka di sekolah mulai Januari 2021.

“Pemerintah pada hari ini melakukan penyesuaian kebijakan untuk memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah, kanwil, atau kantor Kemenag untuk menentukan pemberian izin pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah di bawah kewenangannya,” kata Nadiem Makarim dalam siaran YouTube Kemendikbud RI, Jumat (20/11).

Nadiem menyebut pihaknya sudah mengevaluasi hasil SKB empat menteri sebelumnya. Nadiem melihat situasi hari ini bahwa hanya 13% sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka dan sebesar 87% masih belajar dari rumah.

“Mulai Januari 2021, ada tiga pihak yang menentukan apakah sekolah itu boleh dibuka atau tidak. Yang pertama adalah pemdanya sendiri, pemda atau dalam situasi yang lain kanwil atau kantor Kemenag,” ucap Nadiem.***dtc/mpc/bs

Berikan Komentar:
Exit mobile version