Medan(MedanPunya) Permukiman warga di Jalan Bunga Terompet, Kelurahan Sempata, Kecamatan Medan Selayang sampai saat ini rutin terdampak banjir.
Menurut warga, pada Rabu (14/4) malam kemarin permukiman direndam air melebihi betis orang dewasa.
“Tadi malam banjir sekira jam 22.00 WIB lah. Kemudian mulai surut pagi tadi sekira jam 06.00 WIB,” kata Sinurat, warga terdampak banjir, Kamis (15/4).
Dia mengatakan, ketinggian air sekira 80 sentimeter. Bukan cuma permukiman warga saja yang terendam, Kantor Lurah Sempakata juga ikut terendam.
Amatan di lokasi masih terlihat bekas banjir. Lumpur pun masih menggenang di halaman rumah warga. Menurut Sinurat, banjir ini sudah menahun terjadi.
Bahkan, setelah beberapa kali ganti lurah, banjir tak kunjung selesai.
Padahal, kata Sinurat, penyebab banjir ini lantaran sudah tidak ada lagi pembuangan air di permukiman warga.
Sementara air dari hulu seluruhnya mengarah ke areal tersebut.
“Ini sudah berapa kali ganti lurah pun tidak tampak ingin menangani banjir. Hampir lima tahun lebih. Tapi paling parah dua tahun ini, karena banyak bangunan yang berdiri di sekitar lingkungan warga,” ujarnya.
Pembangunan di sekitar pemukiman warga membuat beberapa drainase yang sebelumnya ada jadi ditutup.
Banjir yang terjadi di lokasi erat kaitannya dengan munculnya bangunan di sekitar permukiman masyarakat.
Selain itu, warga menjelaskan telah beberapa kali memohon kepada pemerintah setempat untuk membangun drainase, tapi tidak direspon.
“Paling utama harapan kami tolong bangun drainase yang bisa mengarah pada pembuangan air. Karena kalau sudah ada pembuangan air itu kan gak betah banjirnya di sini, cepat surut,” katanya.
Secara khusus, Sinurat pun menyampaikan keluhannya kepada Wali Kota Medan agar memperhatikan warga Sempakata yang gelisah karena diterpa banjir.
Ia meminta agar Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution dapat tegas menyampaikan ke kelurahan agar mampu menangani banjir tersebut dengan membangun drainase yang mengarah ke pembuangan air.***trb/mpc/bs