Medan(MedanPunya) Jenazah pasien di RS Mitra Medika yang hendak buru-buru dimakamkan sesuai SOP Covid-19 akhirnya bisa dibawa pulang oleh pihak keluarga.
Kecurigaan pihak keluarga sempat mencuat bahwa pihak RS Mitra Medika terkesan memaksa untuk pemakaman sesuai SOP Covid-19.
Polemik ini sempat mendapat bantuan dari Ormas Pemuda Batak Bersatu (PBB) Cabang Belawan yang menggeruduk langsung ke RS Mitra Medika di Jalan Yos Sudarso.
Puluhan orang meminta pihak RS Mitra Medika berlaku jujur dan membuktikan bahwa jenazah meninggal dengan status terpapar Covid-19.
“Terima kasih kepada pihak RS yang sudah jujur menetapkan hasil test PCR. Mari patuhi bersama aturan pemerintah, tetapi jangan permainkan aturan untuk merugikan masyarakat yang lemah. Akhirnya Jenazah dapat kita bawa pulang setelah dinyatakan negatif,” kata Ketua PBB Belawan, Efendi Damanik, Kamis (3/6).
Kesan pihak RS Mitra Medika diduga sembarang menetapkan jenazah meninggal dengan terpapar Covid-19 akhir mendapat titik terang yang sebenarnya.
Setelah diminta memberikan bukti dan melakukan uji lab Covid-19 hasilnya ternyata negatif.
Padahal sebelumnya, pihak keluarga pasien warga Sicanang Belawan ini sempat panik dan syok ketika jenazah akan langsung dimakamkan sebagai pasien Covid-19.
Pasien diketahui dirawat sejak malam Selasa (1/6) dan meninggal Rabu pagi (2/6), lalu hendak dimakamkan sore hari dengan status Covid-19.
Kenyataannya, ternyata berbeda.
Setelah dikonfirmasi soal bukti, pada malam hari keluar hasil tes bahwa pasien negatif, sehingga berhasil diselamatkan dan dibawa pulang oleh pihak keluarga.
“Berarti mereka sempat maksa pemakaman dengan status Covid-19?” tanya wartawan.
“Begitu lah,” kata Efendy Damanik.
Sebelumnya Humas Mitra Medika, Darma dikonfirmasi soal bukti status Covid-19 pada Rabu sore mengatakan belum ada hasil tes Covid-19 jenazah.
“Iya tadi ada itu (kedatangan massa ormas PBB). Langsung saja ke RS datang ya bang sama dr Fauzi. Hasil swab masih menunggu. Tadi sudah kondusif ada dikawal polisi juga,” katanya sebelum hasil tes Covid-19 membuktikan negatif.
Puluhan orang yang mengatasnamakan Pemuda Batak Bersatu (PBB) Cabang Belawan menggeruduk RS Mitra Medika di Jalan Yos Sudarso, Rabu (2/6/2021).
Ketua PBB Belawan Effendi Damanik mengatakan, keluarga pasien rumah sakit ini mengadu kepada mereka karena tidak terima dengan proses pemakaman pasien Covid-19.
Effendi Damanik menjelaskan, seorang pasien warga Sicanang berusia 50 tahun yang dirawat meninggal dunia, dan menurut keluarganya dimakamkan secara terburu-buru seperti pemakaman pasien Covid-19.
“Kami PBB Belawan mendapat kabar dari warga Belawan tadi malam masuk RS, dan tadi pagi meninggal dunia. Dan pihak RS mengabarkan ke keluarga akan memakamkan jenazah secara Covid-19, sehingga keluarga merasa resah,” ungkapnya.
Sebagai bentuk kepedulian sesama warga, PBB Belawan pun mendatangi RS Mitra Medika untuk meminta penjelasan.
Effendi Damanik mendesak agar RS Mitra Medika berlaku transparan dan memberi edukasi yang benar kepada setiap korban Covid-19.
“Kalau memang benar Covid-19, tolong jujur dan berikan buktinya! Jangan langsung mengatakan ini Covid-19 dan mau dimakamkan begitu saja. Sampai sekarang bukti Covid-19 belum ada, tapi kenapa pihak RS mendesak keluarga biar cepat dikebumikan?” tukasnya.
Dalam pertemuan antar PBB Belawan, keluarga pasien, dan perwakilan RS Mitra Medika disepakati untuk sama-sama menunggu kepastian.
Semua pihak terkait akan menunggu hasil bukti atau rekam medis tes Covid-19 jenazah pada pukul 21.00 WIB.
“Tadi sepakat jam 9 malam menunggu hasil tes PCR. Kami siap menunggu. Kami patuh peraturan, tapi kami minta pihak RS jangan sembarang menetapkan pasien meninggal dunia karena Covid-19,” pungkasnya.***trb/mpc/bs