Medan(MedanPunya) GNPF Ulama Sumut menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak menunda Pilkada 2020 gara-gara anak-mantunya maju. Timses Bobby Nasution mengaku bakal mematuhi keputusan pemerintah soal Pilkada.
“Sebagai Tim Bobby dan Aulia kami akan tetap tunduk dan patuh terhadap apa yang diputuskan pemerintah. Baik soal jadwal Pilkada, apakah diundur atau tetap kita siap sebagai tim kampanye,” kata Jubir Timses Bobby-Aulia, Sugiat Santoso, kepada wartawan, Selasa (22/9).
Dia mengatakan pihaknya fokus konsolidasi kekuatan untuk memenangkan Bobby. Sugiat optimis Bobby-Aulia menang Pilkada Medan.
“Fokus kami kan konsolidasi semua kekuatan, partai politik dan pada tanggal 9 Desember kita bisa memenangkan pertarungan Pilkada,” tuturnya.
Sugiat menyebut semua parpol dan juga unsur yang mengusung Bobby-Aulia mematuhi protokol kesehatan. Dia juga mengatakan kubu Bobby-Aulia bakal merangkul berbagai pihak, termasuk GNPF.
“Tapi yang paling penting kita juga sudah sampaikan kepada partai-partai pendukung, ormas-ormas yang mendukung kami untuk mematuhi protokol kesehatan,” ujar Sugiat.
“Semua kelompok akan kita rangkul, bukan hanya GNPF, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat semuanya akan kita rangkul untuk mendukung Bobby-Aulia,” sambungnya.
Sebelumnya, pemerintah melalui Jubir Jokowi, Fadjroel Rachman, mengatakan penyelenggaraan Pilkada 2020 tetap sesuai dengan jadwal, 9 Desember 2020. Pelaksanaan Pilkada disebut akan mengikuti protokol kesehatan.
GNPF-Ulama Sumut yang sudah mengajukan gugatan ke PN Medan untuk menuntut penundaan Pilkada Medan mengatakan akan tetap berjuang agar Pilkada Medan dapat ditunda.
“Kita akan terus berjuang sampai akhir, PN kan belum menyidangkan gugatan kita, jadi masih berharap PN berpikir jernih,” kata Ketua Pokja Pilkada GNPF-Ulama Sumut Tumpal Panggabean, Selasa (22/9).
Tumpal menyampaikan harapannya agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memaksakan kehendak untuk menunda pilkada. Dia menyinggung majunya anak dan menantu Presiden Jokowi yang ikut maju di pilkada.
“Kita berharap kepada Presiden Jokowi agar tidak memaksakan kehendaknya. Jangan gara-gara anak dan menantunya maju pilkada, lalu keselamatan orang ramai, keselamatan rakyat tidak diperhatikan,” ujarnya.***dtc/mpc/bs