Medan(MedanPunya) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengatakan ada 13 daerah di Sumut yang masuk kelompok risiko tinggi bencana. Edy meminta semua pihak bersiaga mencegah korban akibat bencana.
Hal itu disampaikan Edy saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Landasan Udara (Lanud) Soewondo, Medan. Edy awalnya menyampaikan Sumut berada di posisi ke-16 daerah rawan bencana di Indonesia.
“Berdasarkan data indeks risiko bencana Indonesia tahun 2020, Provinsi Sumatera Utara menduduki urutan 16 dari 19 provinsi yang berada dalam kelompok risiko tinggi,” kata Edy dalam sambutannya, Senin (13/9).
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengatakan ada 13 daerah di Sumut yang masuk kelompok risiko tinggi bencana. Edy meminta semua pihak bersiaga mencegah korban akibat bencana.
Hal itu disampaikan Edy saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Landasan Udara (Lanud) Soewondo, Medan. Edy awalnya menyampaikan Sumut berada di posisi ke-16 daerah rawan bencana di Indonesia.
“Berdasarkan data indeks risiko bencana Indonesia tahun 2020, Provinsi Sumatera Utara menduduki urutan 16 dari 19 provinsi yang berada dalam kelompok risiko tinggi,” kata Edy dalam sambutannya, Senin (13/9
“Kita ketahui bersama daerah di Utara di Sumatera Utara, daerah yang terpotong-potong, daerah yang mudah terjadi longsor, daerah-daerah yang mudah terjadi banjir bandang,” ujarnya.
Dia mengatakan risiko bencana semakin tinggi saat cuaca ekstrem melanda Sumut. Untuk itu, Edy meminta semua pihak untuk siaga.
“Dengan kondisi ini dan ditambah dengan cuaca ekstrem yang sedang berlangsung di sebagian wilayah Sumatera Utara, menuntut kita untuk selalu waspada dan siap siaga dalam menghadapi bencana yang mungkin terjadi,” jelasnya.
Edy mengatakan penanganan bencana ini dilakukan bersama-sama agar berjalan dengan baik. Dia mengingatkan, dalam penanganan bencana ini harus dilakukan dengan koordinasi yang baik.
“Apel bertujuan untuk membangkitkan kebersamaan kita, juga kesiapsiagaan kita seluruh elemen. Penanggulangan bencana harus dilakukan bersama-sama dan terpadu melalui koordinasi yang baik,” paparnya.***dtc/mpc/bs