Medan(MedanPunya) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi bercerita soal penyebaran virus Corona atau COVID-19 di Sumut yang mengubah banyak kebiasaan warga. Salah satunya, kata Edy, semua orang harus menggunakan masker demi mencegah penularan Corona.
“Akibat COVID-19 ini, kita semua pakai masker. Yang biasa cantik dilihat sudah mulai nggak keliatan cantiknya perempuan-perempuan ini. Kaum Hawa ini sudah tertutup kecantikannya,” ucap Edy di Masjid Ar-Rivai, Jalan SM Raja, Medan, Jumat (20/11).
Edy mengatakan munculnya virus Corona adalah kehendak Allah. Dia menilai Allah juga yang bakal mengambil virus Corona, bukan vaksin.
“Dan ini kehendak Allah. Allah yang berkehendak, karena virus ini makhluk Allah, Allah jualah yang nanti akan mengambil virus ini, bukan vaksin, bukan obat, bukan vitamin,” katanya.
Edy menyebut ada 14.646 pasien yang dinyatakan positif Corona di Sumut. Dari jumlah itu, 688 orang meninggal dunia.
“Saat ini sudah 14.646 yang terpapar di Sumatera Utara, yang meninggal sudah 688 orang di Sumatera Utara. Yang sembuh 12.606 dari 14 ribu itu,” tutur Edy.
“Satu bulan yang lalu, seputaran 200-250 per hari yang terpapar positif COVID-19. Sekarang ini, kemarin itu tanggal 19 (November 2020) jumlahnya 79 orang yang terpapar,” ujarnya.
Edy meminta jemaah yang datang tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19. Dia meminta jemaah tidak membuat kegiatan yang menimbulkan kerumunan demi mencegah penyebaran Corona meluas.
“Kita bergelut dengan itu. Untuk itu, Saudara saya semua, saya tahu ciri khas orang Islam, bersatu, berdekatan, saling peluk kanan dan kiri, itu ciri khas Islam. Tetapi, dengan Corona saat ini, saya mohon dengan segala hormat, kegiatan-kegiatan yang membuat bisa menjadikan dampak konfirmasi positif COVID-19 ini kita atur yang disebut sering dikatakan physical distancing,” jelasnya.
Dia mengaku kasihan terhadap pasien positif Corona. Edy juga bercerita dirinya dimarahi oleh dokter saat ingin bertemu pasien Corona untuk memberi semangat.
“Saya kasihan sekali, jadi kalau saya ke Martha Friska (RS Khusus Pasien COVID-19 di Sumut) sana, dimarahi sama dokter-dokter. ‘Bapak jangan masuk, Bapak jangan masuk’. Lah saya kan ingin lihat, saya ingin mendoakan langsung, ya Allah sembuhkanlah dia,” ucapnya.***dtc/mpc/bs