Hindari Covid-19, Banyak Dokter di Medan Tutup Praktik, IDI Medan Ungkap Dilema

Medan(MedanPunya) Sebanyak 13 dokter di Medan dinyatakan meninggal dunia akibat covid-19.

Data tersebut berdasarkan yang dihimpun IDI Medan selama 7 bulan terakhir yakni sejak 17 Maret hingga 11 September 2020.

“Terakhir yang meninggal adalah rekan kita dr. Sutrisno setelah satu Minggu dirawat di RS Bunda Thamrin,” kata Ketua IDI cabang Medan dr Wijaya Juwarna SpTHT-KL.

Ia juga mengungkapkan banyak dokter di Medan yang berhenti sementara buka praktik karena khawatir tertular Covid-19.

“Banyak juga yang tidak buka praktik. Ini dilema memang, satu sisi tidak ada pendapatan jika tak praktik, tapi minimal bisa bertahanlah sampai 2-3 bulan ke depan. Kita tetap berdoa yang terbaik di tengah kesulitan yang kita hadapi,” tuturnya.

Dia juga menyarankan, rekan sejawat dengan penyakit penyerta dan berusia lanjut untuk puasa praktik atau meliburkan diri.

“Sejawat yang berusia di atas 40 tahun tanpa penyakit penyerta praktiknya jangan setiap hari, misal Senin, Rabu, dan Jumat saja dengan memakai APD minimal level 2,” jelasnya.

Sementara itu, Wijaya juga menyarankan bagi dokter yang bertugas langsung dalam menangani covid-19 agar bertugas maksimal dua minggu dan beristirahat dua minggu pula.

“Sejawat yang bertugas langsung di ruang isolasi maksimal bertugas selama 14 hari dan istirahat 14 hari, dan usahakan jangan lagi menangani pasien non-covid. Kemudian, sejawat dokter umum yang menjumpai pasien dengan keluhan menyerupai flu, seperti batuk, bersin, hidung tersumbat, penciuman terganggu dan batuk harus berpikir bahwa pasien dicurigai covid-19 dan segera rujuk, hindari pemeriksaan yang harus menyentuh pasien langsung,” ujarnya.

Wijaya juga terus menekankan kepada masyarakat agar tidak ke Rumah Sakit terlebih dahulu jika tidak ada keluhan yang mendesak.

“Masyarakat usahakan berobat ke RS jika ada keluhan dan tanda-tanda yang emergensi/gawat darurat, misalnya akan melahirkan, sesak nafas, sulit buang air kecil, perdarahan yang banyak dan hebat, patah tulang, stroke dan penurunan kesadaran,” pungkasnya.***trb/mpc/bs

 

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version