Medan(MedanPunya) Jalan Bilal Ujung, Kecamatan Medan Timur sempat dikeruk untuk ditambal sulam. Tapi belakangan, bekas kerukan itu tak kunjung ditutup.
Dari amatan, lubang menganga sepanjang 7 meter dengan lebar 1 meter itu kini digenangi air dan mirip kolam mini.
Agar tidak ada pengguna jalan yang celaka, warga setempat memberi tanda dan menutup ujung kerukan dengan meja, ranting pohon dan ban bekas.
“Sudah lama lah, udah hampir dua minggu. Ini karena hujan jadi kubangan begitu, enggak enak dilihat,” ujar Iwan, seorang warga sekitar, Senin (26/4).
Iwan berharap, keberadaan lubang tambal sulam ini tidak berlarut-larut dan semakin membahayakan pengendara.
“Kalau bisa segeralah dikerjakan. Jangan dibiarkan berlarut-larut,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, para pengendara motor nyaris terjatuh saat melintas di area tambal sulam yang belum dikerjakan tersebut.
Di mana terpasang ban yang digunakan sebagai alat penutup agar warga tak melintas di area jalan yang akan ditambal sulam.
Namun, karena lokasi yang gelap dan minim penerangan, maksud baik dengan memberikan rambu agar warga tak melintasinya malah jadi berbahaya.
Beberapa pengendara sepeda motor yang terkejut, tampak refleks menghindari ban yang melintang di jalan agar tidak terjatuh.
Teranyar, ban yang dijadikan sebagai rambu di area jalan yang akan ditambal sulam sudah tidak terlihat. Jalan yang akan ditambal sulam terlihat sudah dibiarkan menganga begitu saja.
Seorang pengendara yang melintas, Ratna mengaku pernah hampir jatuh saat melintas pulang ke arah rumahnya di Bilal saat malam hari.
“Asal pulang kerja kan saya lewat sini. Terkejut saya pas lewat tiba-tiba ada ban yang menghalangi jalan. Untung saya sigap dan bisa menghindar,” kata Ratna.
“Kalau mau dikasih tanda biar orang enggak lewat jalan yang mau dibenarkan ini, harusnya kasih lah penerangan disini. Karena disini malam gelap enggak ada lampu. Tempat proyek sebelahnya ini juga gelap,” sambungnya.
Ratna memberikan saran kepada pemerintah agar lebih cepat dalam memperbaiki jalan rusak yang mau ditambal sulam ataupun di aspal.
“Maunya kalau sudah dikorek gini cepatlah dibenerin jalannya. Jangan tunggu sampai beberapa hari. Kan ini cuma ditambal aja bukan aspal ulang. Jangan sampai ada korban baru sibuk bekerja untuk benerin,” tuturnya.
Warga lainnya, Anggi mengatakan beberapa ruas jalan di Bilal Ujung memang berlubang. Namun, belum semua russ jalan tersebut dibenahi.
“Ada beberapa titik di Jalan Bilal Ujung ini yang rusak. Tapi belum semua ditambal. Kalau yang sudah dikeruk ini rusak juga tapi enggak parah. Itupun enggak tahu kapan diselesaikan, maunya jangan setengah-setengah,” ungkapnya.
Ia pun berharap kejadian yang sama tidak terjadi lagi dalam penambalan jalan rusak di Kota Medan.
“Ini bukan sekali saja terjadi. Kalau yang pernah lewat Jalan Cemara mungkin tahu juga gimana di sana parah pengerukan jalannya. Lama juga ditambal,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan, Zulfansyah Ali Syahputra mengatakan proyek perbaikan jalan ini merupakan dampak dari pekerjaan pipa Kementerian PUPR Republik Indonesia.
“Oh maaf, itu pekerjaan Pipa Limbah dari Kementerian PU PR, mereka berkewajiban memperbaiki jalan yang rusak akibat penanaman pipa, nanti saya koordinasikan ke mereka,” ujar Zulfansyah, Selasa (20/4) lalu.***trb/mpc/bs