Medan(MedanPunya) Seorang siswi SMP berusia 14 tahun diperkosa oleh pamannya MRD (56) yang bekerja sebagai guru SMK Negeri dan sepupunya SNH (24) yang merupakan asisten dosen (Asdos) di Medan hingga hamil. Begini kondisi terkini siswi SMP yang sedang mengandung tersebut.
Kepala UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas DP3APMP2KB Medan, Anas Siregar, mengatakan mereka terus mendampingi korban sejak kasus ini terungkap.
“Kebetulan dari awal kita yang dampingi, dari guru sekolahnya dari awal menghubungi kita,” kata Anas, Senin (6/11).
Sejak kasus itu terungkap, korban sudah tidak pernah pulang ke rumah. Korban ditempatkan di rumah aman oleh mereka.
“Jadi sudah kita berikan layanan yang utama keamanannya, karena pelakunya kan paman dan sepupunya, jadi sudah kita amankan di rumah aman,” ucapnya.
Selama dalam pengawasan, korban diberikan layanan kesehatan. Selain itu, pendampingan psikolog juga dilakukan untuk korban.
“Sudah kita berikan layanan kesehatan, periksa ke rumah sakit semuanya, sama kita berikan pendampingan psikolog,” ujarnya.
Kondisi korban saat ini sudah membaik. Hanya saja karena hamil, mood korban sering berubah-ubah.
“Kondisi korban ya masih dalam pengawasan kita, baik-baik aja sih, maksudnya dalam pengawasan kita ada pendamping nya juga, kalau orang hamil kan mood nya swing-swing kan biasa, tapi kalau secara umumnya baik sih dan terus kita dampingi,” tutupnya.
Untuk diketahui, kasus itu ketahuan pada Agustus 2023. Kasubdit IV Renakta Polda Sumut AKBP Feriana Gultom mengatakan peristiwa itu terungkap saat guru korban merasa curiga atas kondisi tubuh muridnya itu yang membesar.
“Itu Ketahuannya pada Agustus 2023. Dari situ kemudian, korban dibawa ke bidan dan hasilnya memang sedang mengandung atau hamil,” kata Feriana, Kamis (2/11).
“Korban mengaku diperkosa oleh MRD dan SNH. MRD ini guru di SMK Negeri sedangkan SNH, asisten dosen di salah satu universitas di Medan,” sambungnya.
Feriana menjelaskan MRD dan SNH merupakan ayah dan anak. Ada pun MRD merupakan paman dari korban. Pasalnya, ayah korban merupakan abang kandung istri MRD. “Korban tinggal di rumah MRD sejak tahun 2015. Si korban ini yatim piatu,” sebutnya.
Ia pun menerangkan bahwa akibat kejadian itu, korban mengalami stres dan gangguan psikologis. Oleh karena itu, korban telah ditempatkan di rumah aman untuk menjaga keselamatannya. “Korban sempat stres berat karena kejadian itu,” ungkapnya.***dtc/mpc/bs