Selasa, 20 Mei 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
MedanPunya.com
Advertisement
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
MedanPunya.com
No Result
View All Result
Home Metro

Kubu Akhyar Cibir Bobby soal ‘Telepon Menteri’: Baru Belajar Politik

Kamis, 1 Oktober 2020
kanal Metro
35
dibaca
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Whatsapp

Medan(MedanPunya) Calon Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku tak akan malu menelepon menteri untuk keperluan masyarakat Medan jika menang Pilkada 2020. Kubu Akhyar Nasution pun mencibir pernyataan Bobby itu.

Sekretaris Tim Pemenangan Akhyar-Salman, Wasis Wiseso Pamungkas, awalnya bicara keheranannya soal pernyataan Bobby. Menurutnya, masalah anggaran ataupun program pemerintah memiliki aturan sendiri hingga tak bisa semena-mena meski dekat dengan menteri.

“Ya kalau masalah nelepon menteri kenapa mesti kita malu juga? Kan ini negara birokrasi, negara yang ada tata aturan semuanya. Dalam komunikasi masalah anggaran segala macam kan itu nggak bisa semena-mena seperti itu. Nggak bisa karena beliau adalah notabenenya mantu Presiden terus bisa langsung nelepon menteri,” ujar Wasis, Kamis (1/10).

Dia menyebut kalau hanya mengandalkan kemampuan untuk menelepon menteri agar program dari pusat bisa ditambah di Medan, maka tak perlu ada Pilkada. Menurutnya, lebih baik Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung berkantor di Medan.

“Negara inikan punya aturan, negara hukum punya aturan. Kalau misalkan mengandalkan hal itu ya nggak usah Pilkada lah. Nggak usah ada Pilkada, nggak usah ada pemilihan Wali Kota. Langsung aja Pak Jokowi berkantor di sini,” tuturnya.

Dia mengatakan semua hal di Indonesia punya aturan, termasuk untuk menambah kuota dari program keluarga harapan (PKH) seperti yang disampaikan Bobby. Wasis menilai program pemerintah tak bisa ditambah hanya gara-gara ada koneksi ke menteri.

“Konteksnya adalah bahwa negara ini negara hukum plus negara yang secara birokrasi pun ada tata aturannya ada UU, tidak bisa karena punya koneksi ke menteri apa segala macam. Kita juga punya koneksi ke menteri, apa rupanya kalau kita terpilih menteri-menteri nggak mau bantu gitu? Salah lah kalau pola pikirnya begitu,” ucapnya.

Wasis menilai ada yang salah dari pola pikir tambahan program bisa didapat lewat koneksi ke menteri. Dia menilai Bobby baru belajar politik sehingga pernyataan tersebut bisa keluar saat kampanye.

“Kalau misalkan kita yang jadi terus nggak ada dana dari pusat, salah kalau pola pikirnya kayak gitu. Nggak bisa kayak gitu. Biarin aja nggak apa-apa. Itukan namanya baru belajar berpolitik, baru belajar, statement-statement-nya juga banyak yang perlu dikoreksi,” tutur Wasis.

Sebelumnya, Bobby mengaku tak akan malu menelepon menteri demi kepentingan warga Medan jika menang pilkada. Hal itu disampaikan Bobby dalam acara deklarasi dukungan ustaz-ustazah Al-Washliyah yang digelar di Hotel Madani, Medan, Selasa (29/9).

Dalam acara itu, Koordinator Relawan Munajat Medan Berkah yang juga Sekretaris Al-Washliyah Sumut, Alim Nur Nasution, bicara soal Bobby maju Pilkada bukan untuk mencari harta. Menurutnya, Bobby yang merupakan menantu Jokowi bisa saja minta proyek ke menteri.

“Bobby ini orang kaya. Kalau dia mau, dia bisa saja minta proyek langsung sama menteri. Tapi ini tidak, bukan harta, dia mau mengabdi untuk masyarakat Kota Medan,” ujar Alim Nur.

Setelah itu, tiba giliran Bobby bicara. Dia awalnya memaparkan janji memaksimalkan anggaran Kota Medan untuk kesejahteraan warga.

Bobby lalu juga mengaitkan ucapan Alim Nur tentang dirinya yang dinilai bisa saja meminta proyek ke menteri namun tak melakukannya. Bobby mengaku tetap tak akan meminta proyek jika terpilih, namun bakal meminta kuota Program Keluarga Harapan (PKH) di Medan ditambah oleh kementerian terkait.

“PKH untuk yang kurang mampu, kuotanya itu perkara bisa minta tadilah kata Ustaz, perkara bisa minta sama menterinya itu,” kata Bobby.

“Alhamdulillah, yang saya bilang tadi nikmat yang luar biasa, saya, abang ipar saya, adik ipar saya, istri saya, nggak pernah main-main seperti itu, Ustaz. Saya pribadi nggak bakal malu ngetuk ke kantor menteri, nelepon menteri istilahnya, untuk masyarakat Kota Medan,” sambungnya.***dtc/mpc/bs

Berikan Komentar:
Tags: Akhyar NasutionBobby NasutionPilkada 2020Pilkada Medan
ShareSendTweet
Berita Sebelumnya

Tarif Listrik Turun Per Hari Ini

Berita Berikutnya

Kasus Kepemilikan Sabu, Hakim Tanya JPU Mengapa Kanit Polsek Hamparan Perak Tidak Tersangka

Related Posts

Metro

Lakukan Pelanggaran Berat, Kadisnaker Sumut Ismael Sinaga Dipecat

Senin, 19 Mei 2025
Metro

Imigrasi Amankan 23 WNA Asal Bangladesh Tanpa Dokumen Resmi di Pancur Batu

Senin, 19 Mei 2025
Metro

Hasil Autopsi Bayi Inses Medan: Ada Resapan Darah di Kepala

Rabu, 14 Mei 2025
Metro

Heboh Driver Ojol Terima Paket Bayi Meninggal

Kamis, 8 Mei 2025
Metro

Tawuran Kembali Pecah di Belawan, Wajah Kapolsek Terkena Lemparan Batu

Rabu, 7 Mei 2025
Metro

Lepaskan Tembakan Usai Diserang, Kapolres Belawan Dinonaktifkan 1 Bulan

Selasa, 6 Mei 2025

Dikelola Oleh :

PT. WASPADA BAHANA ERIASAFA

Alamat Redaksi :
Jl. Garu 3 No. 33 Kel. Harjosari-I
Kecamatan Medan Amplas 20147
Telp : 061-785 0458
Email : medanpunyanews@gmail.com

TERBARU

Kasi Keuangan Polres Padangsidimpuan Dipecat karena Lakukan Penggelapan

Senin, 19 Mei 2025

Lakukan Pelanggaran Berat, Kadisnaker Sumut Ismael Sinaga Dipecat

Senin, 19 Mei 2025

Imigrasi Amankan 23 WNA Asal Bangladesh Tanpa Dokumen Resmi di Pancur Batu

Senin, 19 Mei 2025
  • Pedoman Media Cyber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana

No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana