Medan(MedanPunya) Mahasiswa peminat matakuliah kimia forensik pada Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Negeri Medan (UNIMED) terus bertambah.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pusat Laboratorium Forensik (Labfor) Kepolisian Daerah Sumatera Utara (POLDA Sumut) menjadi salah satu tempat mendapatkan pengalaman belajar yang nyata untuk memperdalam pemahaman teori yang diperoleh dari kampus.
Wakabid Labfor AKBP Ungkap Siahaan, S.Si., M.Si. menyambut langsung rombongan yang dipimpin oleh dosen kimia forensik Dr. Sri Adelila Sari, M.Si.
Selain mendapatkan informasi mengenai kegiatan pemeriksaan forensik, kunjungan yang dilakukan diharapkan dapat memberikan wawasan serta gambaran prospek forensik kepada mahasiswa di dunia lapangan kerja.
Sebanyak 15 mahasiswa angkatan 2020 diterima pada Selasa, 6 Maret 2023 pukul 09.30 WIB yang juga dihadiri oleh Kasubbag Renmin Kompol Yendri Nofira, S.Si.
“Peluang mahasiswa untuk bekerja di laboratorium forensik dibuka setiap tahunnya. Harapan kami, UNIMED dapat berkolaborasi dengan labfor POLDA Sumut. Untuk itu, perlu persiapan agar mahasiswa siap berkompetisi, seperti indeks prestasi belajar, tes potensi akademik (TPA), kemampuan digital, serta mampu berbahasa Inggris. Kompetensi keahlian akan lebih banyak diperoleh pada saat setelah memasuki dunia kerja”, ujar ungkap Siahaan.
Dr. Sri Adelila Sari, M.Si mengucapkan terimakasih atas sambutan baik oleh semua tim pusat Labfor.
“Kunjungan belajar ini adalah yang ketiga kalinya sejak tahun 2020. Matakuliah kimia forensik dengan beban kredit dua SKS. Kegiatan penelitian dan publikasi bidang forensik di UNIMED sudah banyak dilakukan, khususnya pada pengembangan sidik jari laten dan forensik entomotoksikologi. Sebanyak 2 mahasiswa kami sedang melakukan penelitian entomologi di labfor ini terkait obat penenang dan racun mulai tahun 2022”, jelasnya.
Setelah mendapatkan materi tentang bagaimana menghubungkan barang bukti mikro (micro evidence) seperti mengungkap identitas korban menggunakan pemeriksaan sidik jari (daktiloskopi), pemeriksaan deoxyribo nucleic acid (DNA), serologi (darah), forensik odontologi (gigi), disaster victim identification (DVI) dan melakukan tanya jawab di ruang rapat gedung labfor lantai 3, rombongan diajak mengunjungi ruangan Subbid Fiskom, Dokupal, Kimbio, Narkoba, dan Balmet, selama kurang lebih tiga jam setengah.
Mahasiswa diajarkan bagaimana melakukan analisis bukti impresi dan identifikasi analisis kimia, pemeriksaan biologis DNA, pengujian sejata api, peluru, bahan peledak, pemeriksaan dokumen, analisis fisika, analisis narkoba dan racun, analisis kebohongan, analisis digital, serta pemalsuan barang berharga seperti emas.
Beberapa instrumen modern seperti gas chromatography (GC), X-Ray Fluorescence (XRF), DNA synthesizer, dan Infrared Detector juga diajarkan cara penggunaan dan analisisnya.
Plakat cenderamata dan buku berjudul Kimia Forensik yang ditulis oleh Sri Adelila Sari disampaikan kepada Kabid Labfor, KBP Teguh Yuswardhie, SIK., MH sebagai kenang-kenangan.
“Buku ini ditulis untuk menambah referensi bacaan yang sangat terbatas khususnya di Indonesia. Kami juga telah menerbitkan satu buku lagi berjudul Entomologi Forensik, yang pada kunjungan berikutnya akan kami serahkan kepada Labfor. Buku-buku ini juga dapat dibeli secara online. Harapannya buku-buku ini bermanfaat untuk mendukung tri darma perguruan tinggi dan labfor sendiri”, pungkasnya.***rel/mpc/bs