Medan(MedanPunya) Sejumlah mahasiswa Institut Teknologi Medan (ITM) menggelar demo dan menyegel pintu masuk kampus. Hal ini membuat aktivitas di dalam kampus tidak berjalan.
Pantauan di kampus ITM jalan Gedung Arca, Medan, Jumat (15/10), terlihat dua gerbang di kampus ITM ini ditutup mahasiswa. Gerbang ditutup dengan memasang besi penghalang.
Tampak sebuah tenda didirikan mahasiswa di dalam kampus. Sejumlah mahasiswa terlihat berada di dekat tenda itu.
Mahasiswa membuat sebuah spanduk yang berisi pernyataan memboikot kegiatan Yayasan Dwiwarna yang menaungi kampus ITM. Spanduk itu dipasang di depan pintu masuk ITM.
“Yayasan Dwiwarna Diboikot Mahasiswa,” tulis isi spanduk.
Seorang mahasiswa yang ikut melakukan aksi boikot, Yogi Hanafi Nasution, mengatakan aksi ini dilakukan sejak Kamis (14/10). Yogi mengatakan aksi akan terus berlanjut hingga pihak yayasan menjumpai mereka.
“Dari semalam, kita tunggu sampai yayasan datang menjumpai kita baru berhenti,” kata Yogi.
Yogi merupakan mahasiswa Teknik Geologi ITM. Dia mengatakan sempat terjadi keributan soal penutupan akses masuk kampus yang mereka lakukan. Hal ini dikarenakan siswa hingga guru sekolah yang berada di dalam kampus tidak dapat beraktivitas.
“Di sini kan ada sekolah juga, di bawah Yayasan Dwiwarna. Tapi sempat terjadi cekcok dengan pihak guru, kami sampaikan agar guru itu menghubungi yayasan dan yayasan yang mendatangi kami kemari,” tutur Yogi.
Yogi mengatakan pihaknya masih menunggu kejelasan nasib mereka setelah izin ITM dicabut. Mereka mengaku belum mendapatkan kejelasan setelah izin ITM dicabut.
“Kalau mau pindah juga susah. LLDIKTI memang menyiapkan aplikasi untuk kami pindah, persoalan di situ diminta Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil Studi (KHS). Kami sendiri sudah 2 tahun tidak kuliah, jadi bagaimana nasib kami di 2 tahun itu,” jelas Yogi.
Yogi juga mengaku heran konflik yayasan hanya berdampak ke pencabutan izin operasional kampus ITM. Menurutnya, ada juga sekolah yang di bawah yayasan namun tidak berdampak.
“Kita harap kan ini hanya ke kampus dampaknya. Di belakang itu ada sekolah di bawah yayasan, tapi nggak berdampak. Yang konflik kan pihak yayasan,” ujar Yogi.
Sebelumnya, Mendikbudristek Nadiem Makarim mencabut izin pendirian kampus Institut Teknologi Medan (ITM). Izin ini dicabut karena konflik dualisme yayasan yang tidak berkesudahan.***dtc/mpc/bs