Jakarta(MedanPunya) Mendikbud Nadiem Makarim menerbitkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nomor 6169/MPK.A/KP/2021 Tentang Pencabutan Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) nomor 82/UN5.1.R/SK/KPM/2021.
Surat itu telah ditetapkan oleh Mendikbud Nadiem pada Rabu (27/1/2021).
Isi surat itu berkait dengan penetapan Sanksi Pelanggaran Norma, Etika Akademik/Etika Keilmuan dan Moral Sivitas Akademika atas nama Muryanto Amin dalam Kasus Plagiarisme.
Dalam keputusan itu, Nadiem menyatakan, berdasarkan telaah dan kajian komprehensif oleh tim viewer dari Undip, UGM, dan Unnes diperoleh kesimpulan, bahwa Muryanto Amin tidak terbukti melakukan plagiat.
Berdasarkan pertimbangan, kata dia, sebagaimana dimaksud pada huruf a, terdapat cacat substansi dalam penerbitan Keputusan Rektor USU Nomor 82/UNS.1.R/SK/KPM 2021.
“Jadi untuk kepastian hukum dan akuntabilitas penyelenggaran Tridharma Perguruan Tinggi di USU, perlu mencabut keputusan Rektor USU Nomor 82/UN5.1.R/SK/ KPM/2021,” ungkap dia.
Penerbitan surat itu juga dibenarkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendibud Nizam.
“Betul Mas Menteri Nadiem menerbitkan surat keputusan, karena SK dari rektor lama tidak tepat. Penjatuhan sanksi pelanggaran PNS mestinya oleh menteri,” kata Nizam.
Nizam menyatakan, bila SK rektor lama tidak dicabut oleh Mendikbud, maka Rektor USU yang baru Muryanto Amin tidak bisa dilantik.
“Jadi kalau SK itu tidak dicabut, kan pelantikan Rektor USU yang baru jadi tidak sah. Jadi pencabutan SK Rektor lama dilakukan sebelum pelantikan,” ungkap Nizam.
Belum lama ini, Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Sumatera Utara (MWA USU) Kartini Pandjaitan Sjahrir telah resmi melantik Muryanto Amin sebagai Rektor USU periode 2021-2026.
Setelah sebelumnya banyak perdebatan di publik yang menyebutkan Muryanto Amin terjerat kasus self-plagiarism atau penggunaan kembali karya sendiri.
Kartini mengatakan, proses pemilihan rektor sudah selesai dilaksanakan dengan baik.
Dia berharap agar seluruh unsur universitas memahami bahwa tidak ada pihak yang kalah maupun menang.
Karena semua civitas akademika berbuat untuk kemajuan universitas. Saat ini, kata dia, waktunya untuk bersatu, bahu-membahu membangun USU lebih baik.
Khususnya, dia meminta rektor terpilih untuk memulai kiprahnya dengan semangat, merangkul semua dan memberdayakan semua potensi yang ada.
“Inilah tantangan Rektor USU ke depan, jangan takut bersikap dan harus bisa menjadi pemimpin yang mengayomi semua,” kata dia.
Dia juga mengucapkan terima kasih atas kinerja Rektor Runtung dan seluruh jajarannya yang telah membawa kemajuan dan banyak pencapaian terbaik bagi USU.
Kartini juga mengucapkan terima kasih kepada Mendikbud Nadiem Makarim beserta jajarannya yang telah memberikan perhatian dan dukungan terhadap USU.
Muryanto menyampaikan, agar di masa kepemimpinannya nanti seluruh civitas akademika USU dapat kembali menyatukan energi dan kekuatan untuk membangun yang lebih baik ke depannya.
Terlebih, bilang dia, tantangan yang dihadapi juga semakin berat, khususnya dalam mewujudkan visi dan misi USU untuk masuk dalam jajaran world class university.
“Dan juga bisa melakukan adaptasi teknologi dalam metode pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga kunjung melandai,” tuturnya.
Dia mengaku akan melaksanakan seluruh program-program yang telah disampaikannya dalam tahapan audisi pemilihan rektor USU.
Lanjut dia menyatakan, seluruh sumber daya yang dimiliki USU harus sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal.
Hal itu bertujuan, agar bisa memperbaiki sektor-sektor yang belum tersentuh dan menyempurnakan pekerjaan rektor USU yang sebelumnya.***kps/mpc/bs