Monumen Membrano Kuburan Korban Pesawat Jatuh di Medan yang Penuh Semak

Medan(MedanPunya) Monumen Membramo adalah sebuah monumen untuk mengingat tragedi pesawat jatuh yang ada di Sumatera Utara (Sumut). Korban dari beberapa insiden pesawat jatuh di Sumut yang tidak bisa dikenali dimakamkan secara massal di monumen ini.

Seperti korban pesawat Garuda yang jatuh dan menabrak perbukitan Sibolangit, lalu korban pesawat Mandala Airlines yang jatuh di Padang Bulan dan menyapu pemukiman masyarakat. Namun, saat ini monumen yang bersejarah dalam tragedi kecelakaan pesawat di Indonesia ini terlihat tidak terawat karena dipenuhi semak dan ilalang.

Lokasi monumen ini berada di Jalan Suka Damai, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan. Pantauan Senin (28/8) di lokasi, terlihat banyak rumput yang mulai panjang dan batu nama-nama para korban juga sudah ditumbuhi oleh rumput yang mulai panjang. Pohon yang tumbuh di lokasi monumen juga sudah mulai lebat.

Monumen korban pesawat Mandala Airlines lah yang paling terlihat seperti tidak ada perawatan. Kuburan massal tersebut berada di sebelah kiri paling ujung Monumen Membrano, saat menuju ke monumen itu dengan menggunakan jalan setapak kita akan disuguhkan dengan ilalang yang tumbuh. Banyak dedaunan yang mengering juga menutupi jalan tersebut.

Saat tiba di depan monumen yang bertuliskan,”Monumen dan Kuburan Massal Musibah Mandala Airlines RI 091, 5 September 2005 Padang Bulan Medan,” kita akan melihat rumput yang sudah menutupi kuburan, monumen tersebut juga terlihat usang dan sebagian ada yang sudah rubuh.

Menurut cerita, kerap terlihat beberapa kali ada orang yang datang ke monumen ini. Orang yang datang itu, pernah terlihat membakar sesuatu di dekat kuburan. Hal itu dikatakan seorang driver ojek online bernama Ical yang kebetulan sedang berhenti.

“Udah tinggi rumputnya, di sana itu (Monumen Mandala Airlines) yang paling semak. Tapi pernah kulihat ada orang yang datang, dia kayak bakar apa gitu di dekat kuburan,” kata Ical.

Adapun pada monumen ini, pertama berisi kuburan massal dari korban pesawat Fokker Garuda F-28 Membramo yang jatuh pada 11 Juli 1979 akibat menabrak dinding anak Gunung Sibayak. Terlihat pada batu ukiran nama korban, ada sekitar 61 korban dimakamkan di monumen yang diberi nama Monumen Membrano ini.

Kemudian ada juga korban pesawat Garuda GA-152 yang jatuh di perbukitan Sibolangit, Sumut. Pesawat dijadwalkan mendarat di Bandara Polonia setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta. Tapi takdir berkata lain, beberapa menit sebelum pendaratan pesawat yang dipiloti oleh Capt. Rachmo Wiyogo itu menabrak perbukitan Sibolangit.

Insiden jatuhnya pesawat Garuda ini salah satu salah satu kecelakaan pesawat terburuk di Indonesia dengan jumlah korban sebanyak 234 orang. Korban yang tidak bisa diidentifikasi akhirnya juga dimakamkan di monumen ini.

Korban pesawat Mandala Airlines yang jatuh pada 5 September 2005 silam di jalan Jamin Ginting, kawasan Padang Bulan, Kecamatan Medan Selayang, Medan, Sumatera Utara juga dimakamkan secara massal di monumen ini.

Terlihat pada tugu monumen Mandala Airlines itu ada 147 nama yang tertera di tugu tersebut. Adapun nama yang tertulis 99 orang yang ada di pesawat dan 48 orang merupakan masyarakat yang terkena dampak pesawat Mandala Airlines yang jatuh itu.

Selain itu, ada juga kuburan massal dari jatuhnya pesawat Lockheed C-130 Hercules milik TNI-AU yang jatuh pada tahun 2016. Pada kuburan ini ada tujuh nama yang tertulis di kuburan tersebut, mereka adalah yang tidak bisa dikenali.

Itulah Monumen Membramo yang berisi kuburan massal dari korban jatuhnya pesawat di Sumut. Monumen tersebut sekaligus menjadi sejarah atas tragedi kecelakaan pesawat yang tentunya akan terus kita ingat.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version