Medan(MedanPunya) Istri BS, pria diduga preman yang jadi tersangka pemukulan pedagang wanita di Pasar atau Pajak Gambir, Sumatera Utara (Sumut), mengaku dimintai uang Rp 150 juta untuk berdamai. Pedagang wanita yang dipukul, LG, membantah hal itu.
“Bohong itu, nggak ada minta uang Rp 150 juta,” kata LG kepada wartawan, Selasa (12/10).
LG, yang juga jadi tersangka setelah dilaporkan balik oleh BS, mengatakan pihak BS sempat mendatangi Pajak Gambir untuk mengajak berdamai. Dia mengaku saat itu sedang sakit sehingga pihak BS hanya bertemu dengan suaminya.
LG mengatakan pihak BS datang ke rumahnya untuk membicarakan perdamaian setelah peristiwa pemukulan itu viral. Keluarga BS, kata LG, menawarkan uang Rp 15 juta untuk perdamaian.
“Mereka datang menawarkan Rp 15 juta untuk damai. Dia bilang jangan perpanjang itu, memohon, minta diselesaikan secara kekeluargaan,” ucap LG.
Dia menolak tawaran itu karena merasa sakit hati dipukul BS. Dia meminta semua pelaku ditangkap.
“Waktu aku dihajar macam binatang dibikin orang itu. Aku mau damai, tapi aku bilang ditangkap dulu tiga orang pelaku itu, bawa ke Polsek, nanti di sana saja dibicarakan. Itu kataku sama orang itu, nggak ada aku minta duit,” ucap LG.
LG mengatakan kondisinya mulai membaik. Dia mengaku belum diizinkan dokter untuk kembali berjualan.
“Puji Tuhan, sudah mulai ada tenaga sedikit karena sudah berobat semalam. Belum bisa jualan karena perutku ini belum bisa bergerak banyak-banyak, kata dokter,” jelasnya.***dtc/mpc/bs