Medan(MedanPunya) Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting berharap Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi tak menjewer orang lagi usai dipolisikan pelatih biliar untuk tim Sumut di PON Papua. Baskami mengingatkan Edy kalau setiap orang punya harga diri.
“Pak Gubernur, untuk kedua kali jangan gitu lagi lah. Orang kan punya harga diri. Kalau harga diri ini kan nggak bisa diukur dari segi apapun,” ucap Baskami kepada wartawan, Senin (3/1).
Baskami mengatakan harusnya Edy Rahmayadi tidak menjewer pelatih di depan umum. Menurutnya, jika pelatih itu salah lebih baik dipanggil.
Baskami meminta agar keduanya berdamai. Dia menekankan agar persoalan antara Edy dan pelatih biliar tidak diperpanjang.
“Saya hanya mengharapkan kedua belah pihak harus menahan diri, saling memaafkan,” tuturnya.
Persoalan ini berawal dari Edy yang menjewer pelatih biliar untuk tim PON Sumut bernama Khoirudin Aritonang atua Choki saat pemberian tali asih. Video aksi Edy menjewer Choki itu viral.
Dalam video yang viral, Edy melakukan hal itu usai menanyakan kepada Choki alasannya tidak tepuk tangan. Saat ditanya soal aksinya itu, Edy mengatakan jeweran itu merupakan jeweran sayang.
“Jewer sayang itu,” ujar Edy saat ditanya soal aksinya itu, Selasa (28/12).
Edy kemudian menjelaskan alasan dirinya menjewer pelatih biliar tersebut. Edy mengatakan dia melakukan itu karena Choki tertidur saat acara.
“Pelatih saya, saya ngumpul begini, dia tidur,” ucap Edy di rumah dinas Gubsu, Medan, Rabu (29/12).
Choki pun menceritakan dampak dari Edy melakukan hal itu terhadapnya. Sambil menangis, Choki mengatakan malu karena peristiwa itu.
“Belum lagi kejadian, ada anak saya. Merasakan malunya. Mohon maaf, cemana pun saya malu sekali, betul,” kata Choki di saat konferensi pers di Medan, Kamis (30/12).
Persoalan Edy menjewer Choki ini terus bergulir. Choki akhirnya membuat laporan ke polisi setelah somasi yang dilayangkan ke Edy untuk menuntut permohonan maaf tidak ditanggapi.
“Tindak lanjutnya, hari ini kami membuat pelaporan atas kejadian itu,” ujar pengacara Choki, Teguh Syuhada Lubis, usai membuat laporan di Mapolda Sumut.***dtc/mpc/bs