Medan(MedanPunya) Personel kepolisian memberikan trauma healing kepada anak-anak korban banjir di pengungsian Tanjung Selamat, Medan. Mereka diajak bermain untuk menghilangkan trauma banjir besar yang menerjang rumah mereka.
Kabag Psikologi Polda Sumut AKBP Andi Hendrawan mengatakan banjir bisa memicu trauma bagi anak-anak. Dia mengatakan banjir bisa berpengaruh pada psikologis korban.
“Kegiatan trauma healing ini sebagai rasa empati dari Polda Sumut dan Mabes Polri. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan berlanjut. Bencana tentu berpengaruh kepada tingkat psikologi korban,” kata AKBP Andi kepada wartawan, Kamis (10/12).
Andi menyebut anak-anak biasanya mengalami tekanan akibat banjir. Apalagi mereka harus mengungsi.
“Biasanya korban mengalami tekanan psikis. Makanya kita laksanakan kegiatan motivasi dan membangkitkan semangat korban. Di lokasi pengungsian ini saja ada sekitar 300 jiwa dengan 164 keluarga,” sebutnya.
Kegiatan trauma healing dilakukan dengan menghibur dan mengajak bermain anak-anak korban banjir. Ada puluhan anak dan ibu yang mengungsi akibat banjir di Medan dan Deli Serdang.
Sebelumnya, banjir terjadi di Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Jumat (4/12). Ada enam orang yang tewas akibat peristiwa ini dan ratusan warga terpaksa mengungsi, termasuk anak-anak.
Banjir juga sempat merendam permukiman di Gang Merdeka, Medan Maimun. Banjir di lokasi ini mencapai atap rumah warga.
Wilayah Medan Helvetia dan jalan lintas Medan-Binjai juga terendam banjir. Kemacetan panjang sempat terjadi dari arah Medan menuju Binjai dan sebaliknya.
Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di ruas jalan Medan menuju Berastagi, tepatnya di Sibolangit, Deli Serdang. Ada 20 titik longsor yang menyebabkan jalan tak bisa dilalui kendaraan untuk sementara.***dtc/mpc/bs