Medan(MedanPunya) Kamaruddin Simanjuntak dilaporkan Partai Ummat Kota Medan ke Polda Sumut atas dugaan penistaan agama. Polisi pun mulai mengusut laporan itu.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan setiap laporan yang masuk di SPKT tentu ada mekanismenya. Saat ini penyidik terlebih dulu meneliti laporan tersebut.
“Laporan kan tentu ada mekanismenya ya, diterima SPKT. Kemudian nanti tentu penyidik yang akan meneliti esensi dan material dari laporan itu,” kata Hadi, Kamis (27/7).
Sebelumnya diberitakan, dugaan penistaan agama itu dilaporkan DPD Partai Ummat Kota Medan ke polda, kemarin. Laporan itu diterima dengan nomor: STPL/B/879/VII/2023/SPKT/Polda Sumut.
“Partai Ummat hadir di sini untuk melaporkan saudara Kamarudin Simanjuntak. Alhamdulillah sudah diterima Polda (laporannya) berkenaan dengan statement Kamarudin Simanjuntak SH. Kita melaporkan yang bersangkutan patut diduga melakukan penistaan, penodaan agama Islam,” kata Ketua DPD Partai Ummat Kota Medan Persada, di Mapolda Sumut, Rabu (26/7).
Persada mengatakan laporan itu berangkat dari unggahan video yang dilihatnya di YouTube. Saat itu, Kamaruddin diketahui tengah bertemu dengan pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang pada 15 Juli 2023.
Dia menyebut dalam unggahan itu, Kamaruddin diduga telah menistakan agama. Persada juga turut mengulang pernyataan Kamaruddin sebagaimana dalam video tersebut.
“Nah, semua orang itu mengatakan Panji Gumilang harus dihukum, oh kenapa harus dihukum? begitu pertanyaan saya. Karena menyatakan bahwa Al-Quran itu adalah perkataan manusia, memangnya kalau perkataan manusia kenapa?, emang kau pernah dengar Tuhan berbicara, atau elohim berbicara?,” ujar Persada mengulang pernyataan Kamaruddin.
Atas pernyataan itu, Persada menilai Kamaruddin telah menistakan agama. Persada menduga Kamaruddin telah melanggar UU ITE.
“Itu yang kita ambil poinnya, inti perkataan terlapor tersebut mengatakan bahwa Al-Quran merupakan perkataan manusia,” ujarnya.***dtc/mpc/bs