Proyek Drainase Bikin Air Minum Mati di Medan, Warga Ngeluh Puasa Terganggu

Medan(MedanPunya) Seorang warga mengeluh aktivitas selama puasa terganggu karena matinya air PDAM di Jalan Denai, Kota Medan. Air PDAM mati disebabkan rusaknya pipa saluran karena terdampak pengerjaan drainase.

Afni Tambunan, selaku warga yang merasakan imbas pembangunan tersebut mengatakan, proyek drainase di Jalan Denai sudah dimulai sekitar tiga bulan belakangan. Pengerjaan tersebut sempat terhenti, meskipun sudah dilakukan penggalian.

“Pembangunan drainase ini sudah dimulai sekitar tiga bulan ini, kemudian beberapa di bulan dua (Februari) setop, tapi parit sudah digali dibiarkan nggak ada pengerjaan lagi,” kata Afni Tambunan, Senin (27/3).

Setelah sempat terhenti, awal bulan Maret pengerjaan drainase tersebut dilanjutkan kembali. Namun dalam pengerjaannya, ternyata mengenai pipa PDAM hingga terputus.

Hampir dua pekan, air PDAM di rumah Afni tidak mengalir. Ia beserta masyarakat lain juga sudah mendatangi kantor PDAM, namun sampai saat ini belum diperbaiki.

“Mati air udah 13 hari sampai saat ini belum juga diperbaiki sama pihak PDAM bagian Jalan Denai dan warga sekitar yang terkena dampak air mati sudah melapor ke PDAM tapi ya smpai sekarang masih mati, nhgak cepat geraknya,” ucapnya.

Afni kemudian mengeluhkan akibat air mati tersebut, ia tidak mengerjakan aktivitas yang berhubungan dengan air, seperti mandi dan lain-lain. Sehingga ia berharap, pengerjaan drainase tersebut segera dituntaskan dan PDAM diperbaiki agar mereka bisa beribadah dengan baik selama bulan Ramadan.

“Keluhannya dan harapannya segera hidup kembali air karena nggak bisa mandi, nggak bisa ngapa-ngapain lah tanpa air, apalagi ini bulan puasa kan, kita mau mandi, mau salat, mau segala macam lah yang berhubungan dengan air,” keluhnya.

Selain mengeluhkan air mati, Afni juga mengeluhkan pengerjaan drainase yang tidak rapi, bekas galian dibiarkan begitu saja dan lubang menganga tidak ditutup kembali. Sudah beberapa hari ini para pekerja meninggalkan proyek drainase tersebut.

“Bekas galian mereka itu mereka tidak menimbun lagi ke pinggiran bekas yang mereka gali, orang proyek nya entah udah kemana, nggak ngerti lah sama proyek-proyek jalanan parit ini,” ujarnya.

Karena takut membahayakan mereka dan pembeli, Afni pun berinisiatif untuk menimbun bekas galian yang ditinggal begitu saja. Sebab mereka jika menunggu pihak pekerja, Afni merasa terlalu lama, apalagi abu dari material tersebut mengganggu.

“Perbaiki sendiri kami, nimbun sendiri, nunggu mereka nggak siap-siaplah, abu luar biasa. Udah nimbun pribadi, bukan dari proyeknya, proyek siluman itu,” bebernya.

Afni pun berharap agar Pemkot Medan memberikan contoh pengerjaan proyek yang dikerjakan sampai tuntas, bukan malah ditinggal begitu saja. Ia juga meminta agar para kontraktor tersebut langsung menyampaikan ke pihak PDAM jika sudah merusak selang, bukan malah ditinggal begitu saja.

“Harapan saya dengan pemerintahan kita ini, Indonesia raya tercinta dan merdeka, tolong dong dicontoh seperti negara luar setiap ada perbaikan benar-benar beres, nggak ditinggal-tinggal gitu, untuk orang-orang proyeknya tolong kalian bereskan seperti awal sebelum kalian menggali, rapikan sisa-sisa tanah itu, kalian konfirmasi ke PDAM kalau kalian udah merusak selang PAM selama penggalian,” tutupnya.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version