Medan(MedanPunya) Pihak Rumah Sakit Umum (RSU) Mitra Sejati Medan buka suara mengenai peristiwa meninggal AKH balita berusia dua tahun sebelum menjalani operasi bibir sumbing. AKH menghembuskan nafas terakhir karena suntikan bius yang diterimanya.
Humas dan Legal RSU Mitra Sejati Erwinsyah Dimyati Lubis mulanya mengatakan AKH akan menjalani operasi bibir sumbing. Sebelum operasi dilakukan, dokter telah menanyakan soal riwayat jantung dan paru-paru AKH ke keluarga yang ada di rumah sakit.
“Operasi pertama kan sudah berhasil, ini kan ada sedikit lagi operasi kedua, jadi pada saat mau disuntik obat bius, sebelum disuntik obat bius itu dokter sudah mengedukasi pihak keluarga,” ujarnya.
Edukasi terhadap pasien yang akan menjalani operasi dilakukan pihak rumah sakit. Hal itu untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi.
“‘Bu pasien ini ada nggak riwayat penyakit jantung atau paru-paru?’ ada kemudian dijawabnya tidak tahu, ‘ada atau tidak tahu Bu?’ kata dokter, tidak tahu, jadi sudah diedukasi,” ungkapnya.
Obat bius yang diberikan kepada anak, kata dia, sangat rentan dan bisa berdampak kematian. Karena dokter berulang kali bertanya ke pihak keluarga apakah AKH memiliki riwayat penyakit.
“Ini akibat dampak daripada suntikan obat bius kepada anak-anak itu berdampak kepada pertama bisa berhenti nafas, yang kedua bisa berdampak kematian tadi karena agak rentan dia karena anak, ada 3-4 kali diedukasi oleh dokter terkait hal tersebut,” lanjut dia.
Erwinsyah mengaku jika pihak rumah sakit sudah melakukan penanganan sesuai prosedural. Pihaknya menyimpulkan jika AKH meninggal karena alergi obat bius.
“Iya artinya seperti itu (meninggal karena alergi obat bius) untuk penanganan itu sudah prosedural oleh dokter,” ujarnya.
Orang tua AKH juga disebut sudah setuju untuk melaksanakan operasi tersebut. Pihaknya mempersilahkan jika orang tua AKH mengajukan gugatan atas persoalan tersebut.
“Kalau meraka bilang itu malpraktik, saya bilang kepada keluarga korban kemarin kalau memang ini digugat Ibu kan ada, artinya bisa buat laporan atau apa, kalau kami menganggap itu sudah prosedural dan kemarin juga sudah saya bilang ke bersangkutan kami juga kan ada uang turut berdukacita melalui pengacaranya, masih menunggu bagaimana pihak dari pengacaranya gimana,” tutupnya.
Balita berinisial AKH (2) meninggal dunia usai disuntik saat hendak menjalani operasi bibir sumbing di Rumah Sakit Umum (RSU) Mitra Sejati di Kecamatan Medan Johor. Pihak keluarga menduga jika AKH menjadi korban malpraktik.
Orang tua AKH, Rika Lidiyawati (28), mengatakan jika buah hatinya dalam keadaan sehat saat dibawa ke rumah sakit. AKH dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi bibir sumbing.
“Dari rumah anak saya dalam keadaan sehat. Kami ke sana cuma untuk operasi bibir sumbing,” kata Rika Lidiyawati di rumahnya di Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang.
Rika menjelaskan jika mereka membawa AKH ke rumah sakit pada Kamis (27/6) pagi untuk operasi bibir sumbing pada bagian langit-langit mulut. AKH sebelumnya sudah pernah menjalani operasi bibir sumbing di rumah sakit yang sama akhir tahun lalu dan berhasil.
Sehingga operasi langit-langit mulut merupakan lanjutan dari operasi bibir yang pertama dilakukan. Lebih lanjut, Rika menjelaskan jika usai tiba di rumah sakit, darah dan paru-paru anaknya dicek oleh petugas medis.***dtc/mpc/bs