Sebanyak 46 SD Negeri di Medan Kekurangan Murid

Medan(MedanPunya) Dari 382 Sekolah Dasar Negeri(SDN) di Kota Medan, sebanyak 46 diantaranya kekurangan murid, bahkan ada SDN yang tidak memiliki murid. Salah satu SDN yang kekurangan murid tersebut adalah SDN 067689 di Kecamatan Medan Denai.

“Ada sekitar 46 yang kondisi seperti itu, jumlah siswanya berkurang (bahkan) ada yang sudah nggak ada (siswa), salah satunya (SDN) yang kamu disampaikan tadi,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Laksamana Putra Siregar.

Menurut Putra Siregar, ada beberapa faktor yang mempengaruhi fenomena tersebut, misalnya kecenderungan wali murid untuk menyekolahkan anaknya di SD swasta.

“Kalau SD ini kan kecenderungan wali murid itu menyekolahkan anaknya ke swasta, baru dinamika pertumbuhan wilayahnya, misalnya di situ udah enggak ada lagi warga karena di sekitar (SDN) itu sudah pertokoan dan sebagainya, itu juga mempengaruhi,” ujarnya.

Putra menjelaskan kecenderungan wali murid menyekolahkan anaknya ke SD swasta disebabkan SD swasta aktivitas belajar hingga sampai sore hari. Wali murid menempatkan sekolah sebagai tempat penitipan anak juga.

“Tentu banyak faktor juga, salah satunya mungkin saat ini bisa, sekolah ini kan jadi sekalian tempat penitipan anak, kalau swasta dia bisa full day kan,” jelasnya.

Selain itu, faktor ekonomi juga mempengaruhi orang tua yang ingin memberikan sekolah terbaik untuk para anaknya.

“Yang kedua kemampuan secara ekonomi orang tua, mungkin orang tua mau yang terbaik untuk anaknya, tapi bukan berarti punya kita itu tidak baik,” tambahnya.

Meskipun demikian, Putra menyebutkan bukan berarti SD swasta lebih baik daripada SDN. Hal itu juga dipengaruhi tidak meratanya SDN yang berakreditasi bagus, dan kemungkinan di wilayah SDN tersebut ada SD swasta yang lebih bagus.

“Jadi memang secara akreditasi, sekolah-sekolah ini punya kelas juga, misal di suatu daerah tidak semua sekolah kita bagus, jadi mungkin di situ ada sekolah-sekolah swasta yang lebih bagus akreditasinya,” sebutnya.

Faktor lain adalah keberadaan SDN yang berdekatan secara jarak. Sehingga daya serap untuk siswa tersebut sangat terbatas.

“Kan dinamikanya begini, ada yang satu komplek misalnya tiga (SDN) dia, kemudian ada yang berdekatan tapi tidak satu komplek,” ucapnya.

Atas fenomena banyaknya SDN yang kekurangan murid, Putra Siregar mengungkapkan pihaknya sudah menyurati pimpinannya. Hal itu guna mengkaji langkah meleburkan SDN yang kekurangan murid tersebut, dan saat ini sedang tahap pengkajian.

“Jadi itu sudah kita surati kepimpinan untuk re-gruping atau disatukan dimerger lah istilahnya, dan itu sedang dalam kajian Litbang, karena kan banyak aspek juga yang perlu kita lihat dalam re-gruping itu, jadi ada 46 yang sudah kita usulkan dan sekarang masih proses kajian,” ungkapnya.

Salah satu aspek yang dikaji oleh pihaknya adalah angka pertumbuhan penduduk di sekitar SDN tersebut. Bukan hanya melihat kondisi SDN pada tahun ini yang kekurangan murid.

“Tentunya kajiannya bukan hanya kondisi tahun ini, ada juga pertumbuhan penduduk di masa sekolah yang bisa kita lihat dari data kependudukan,” bebernya.

Setelah selesai pengkajian, nanti pihaknya akan melihat mana yang bisa digabungkan mana yang tidak. Yang tidak bisa digabungkan, rencananya SDN tersebut akan diganti menjadi SMPN.

“Nanti setelah proses kajian, baru bisa kita lihat mana yang bisa di re-gruping mana yang tidak, yang nggak bisa di re-gruping rencananya kita akan buat menjadi level atasnya, jadi SMPN gitu,” sebutnya.

Hal itu karena saat ini, Kota Medan sedang banyak memiliki jumlah murid SMP. sehingga dibutuhkan SPMN tambahan untuk menampung para murid itu.

“Karena kan jumlah peserta didiknya itu beda di tingkat SD dan SMP, kebetulan lebih banyak kebutuhan kita di tingkat SMP,” tutupnya.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version