Sebulan Diperbaiki, Jembatan Titi Bambu Sudah Ambruk

Medan(MedanPunya) Jembatan Titi Bambu yang menghubungkan kecamatan Medan Marelan dan Medan Labuhan kondisinya nyaris putus.

Pantauan, Senin (7/12) tampak tali sling menjuntai ke bawah sehingga membuat posisi jembatan miring mencapai sekitar 45 derajat.

Walaupun jembatan sudah tidak dapat lagi dilintasi kendaraan, namun beberapa warga tampak nekat menyebrangi titi bambu dengan berpegangan erat ke sisi pembatas jembatan.

Diantaranya ada Warmin, warga Kecamatan Medan Marelan yang memilih nekat menyebrangi jembatan karena akses jalan lebih cepat terlebih bagi para pejalan kaki.

“Dari sini lebih cepat daripada mesti mutar makan waktu lagi. Apalagi yang gak punya kendaraan ini tertolong kali. Kemarin itu terkejut juga sampai miring kali gini, padahal baru diperbaiki. Heran juga kita, apalagi tambah banjir besar semalam, ampun lah ini mesti pegangan kita,” ungkap Warmin.

Berdasarkan informasi dari warga sekitar, jembatan mulai sudah miring ke samping sejak bulan November lalu, pasca tiga bulan dilakukan perbaikan oleh Dinas PU kota Medan.

Hamdan, warga yang tinggal di Jalan Ileng, tepat di seberang jembatan ini menuturkan jika Titi Bambu ini sudah mulai miring sejak bulan November lalu.

“Jembatan ini miring udah lumayan lama juga ditambah lagi banjir kemarin itu makin miring. Dulu ini masih bisa dilewati kendaraan sekarang orang pun mesti hati-hati pegangan kalau lewat,” ujarnya.

Lanjutnya, Hamdan sendiri menuturkan bahwa Titi yang berusia 40 tahunan ini merupakan akses penting menghubungkan dua kecamatan yaitu Medan Marelan dan Medan Labuhan.

“Wah ini penting sekali lah, apalagi bagi warga yang gak punya kendaraan. Ini akses anak-anak kalau mau sekolah. Rame itu biasanya mereka. Tapi syukur ajalah mereka ini lagi libur, kalau enggak bakal jauh kali lah mereka mutar,” tutur Hamdan.

Jembatan Titi bambu ini sendiri dulunya masih berupa bambu-bambu yang dikaitkan dengan kawat sepanjang belasan meter.

Namun, sejak tahun 2020 ini, perlahan jembatan sudah mulai diperbaiki dengan menggantikan papan-papan menjadi besi.

Namun sayang, jembatan besi yang masih berusia beberapa bulan ini terancam ambruk terlebih diterjang banjir besar pada Jumat lalu.

Warga berharap agar ada tindakan cepat dari pemerintahan untuk segera memperbaiki jembatan yang dikenal masyarakat sebagai Titi Bambu.

“Berharapnya ya cepat diperbaiki lah, jangan setengah-setengah. Ini akses penting warga yang tidak ada kendaraan. Dinas itu harus bisalah memperkirakan mana materi yang cocok untuk jembatan biar pas. Itu kita lihat di tali atasnya ini dia longgar, jadi kena aliran sungai tambah lagi sampah-sampah begini jadinya,” ucap Hamdan.***trb/mpc/bs

 

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version