Sekjen Hanura Temui Gubsu Edy Usai Jadi Tersangka Pemalsuan Surat PSMS

Medan(MedanPunya) Sekjen Partai Hanura Kodrat Shah bertemu dengan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi di momen Lebaran ini. Keduanya bertemu pertama kali setelah Kodrat menjadi tersangka pemalsuan surat PSMS yang dilaporkan oleh menantu Gubsu Edy, Arifuddin Maulana.

Pertemuan itu diunggah oleh Gubsu Edy di Instagram pribadinya yang dilihat, Rabu (26/4). Pertemuan tersebut merupakan rangkaian silaturahmi Edy di rumah dinasnya.

Dalam unggahan itu, ada tiga foto yang menampilkan pertemuan Edy dan Kodrat. Keduanya terlihat duduk satu meja ditemani oleh menantu Gubsu Edy, yang merupakan korban pemalsuan surat PSMS yang akhirnya membuat Kodrat menjadi tersangka.

Sebelumnya menjamu Kodrat, Edy mengaku melakukan silahturahmi dengan berbagai kalangan, termasuk Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah. Selain itu, Edy juga menghadiri undangan halal bi halal dari anggota DPR RI Romo Muhammad Syafii.

Setelah itu, baru Edy bertemu dengan Kodrat. Sekjend Hanura itu disebut datang secara khusus ke rumah dinas Edy.

“Selepas dari acara tersebut, saya kemudian menyambut kedatangan sahabat saya, Kodrat Shah yang secara khusus hadir ke rumah dinas untuk bersilaturahmi,” tulis Edy dalam unggahannya.

“Alhamdulillah, semoga di momen yang baik ini semakin memperkuat rasa persaudaraan kita dalam suasana yang penuh berkah ini,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Kodrat Shah menjadi tersangka bersama dua orang lainnya karena pemalsuan surat PSMS Medan. Laporan tersebut dibuat oleh menantu Gubsu Edy melalui pengacara PT KMI yang merupakan pengelola PSMS Medan.

Mereka dilaporkan atas dugaan tindak pidana pemalsuan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 263 KUHP dengan LP Nomor : LP / B / 966 / V / 2022 / SPKT / POLDA SUMATERA UTARA, tanggal 31 Mei 2022.

Kodrat diketahui ditetapkan sebagai tersangka setelah Polda Sumut melakukan gelar perkara. Hasilnya Kodrat bersama dua orang lainnya menjadi tersangka.

“Hasil gelar perkara tanggal 24 Oktober 2022 ditetapkan 3 orang tersangka an. JR, FH dan KS,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Rabu (14/12/2022).

Polda Sumut sendiri sudah memanggil Kodrat sebanyak dua kali. Namun Kodrat diketahui belum pernah menghadiri panggilan itu.

“Sudah dua kali dipanggil namun belum memenuhi panggilan penyidik,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (10/1/2023).***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version