Seorang Mahasiswa Unimed Alami Demam Tinggi Usai Divaksin, Meninggal setelah Dirawat 3 Hari

Medan(MedanPunya) Seorang mahasiswa Unimed meninggal usai beberapa hari divaksin Covid-19 di kawasan Medan Belawan.

Mahasiswa tersebut bernama Erwin Perdana Nasution (21) warga Jalan Karya Setia, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat.

Kronologi kejadiannya disampaikan Wakil Ketua DPRD Medan, H Rajudin Sagala yang didapat dari keluarga dimana awalnya sang anak hendak Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Namun dari pihak Universitas Negeri Medan (Unimed) mengharuskan mahasiswa untuk melampirkan surat sertifikat vaksin Covid19 sebagai persyaratan.

“Ini saya sudah konfirmasi dari keluarganya langsung, Namanya Erwin Perdana Nasution umurnya 21 tahun kuliahnya bagian perhotelan di Unimed. Karena dia PKL wajib melampirkan sertifikat vaksin. Tempat PKL nya tak boleh diberitahukan, karena pihak kampus yang beritahu bahwa anak yang mau PKL wajib vaksin dan melampirkan sertifikat,” bebernya, Jumat (23/7).

Dimana setelah terdapat persyaratan tersebut, selanjutnya Erwin mencari lokasi yang menyediakan vaksin dan menemukan di daerah Medan Belawan pada sekitar 12 hari lalu.

“Makanya dia cari daerah mana yang ada vaksin dapat di Belawan dimana dengan syarat PKL wajib melampirkan sertifikat vaksin. Kira-kira 12 hari yang lalu,” tuturnya Jumat (23/7).

Namun, setelah vaksin kondisi Erwin memburuk hingga demam tinggi. Lalu setelah itu keluarga membawa korban ke Rumah Sakit Imelda Medan.

“Info dari kakaknya begitu divaksin di Belawan pulanglah ke rumah dia. kemudian begitu divaksin hari ini besok udah langsung demam tinggi. Kemudian dia tidak keluar selama 3 hari. Kemudian dirawat di RS Imelda,” bebernya.

Lalu setelah beberapa hari dirawat, pada hari Rabu (21/7) lalu, Erwin mengembuskan nafas terakhir.

“Meninggalnya hari Rabu sore , sempat dirawat di RS Imelda sampai beberapa hari disitu kemudian setelah itu dia meninggal,” bebernya.

Rajudin menjelaskan bahwa Erwin memiliki riwayat sakit asma hingga infeksi paru. “Ada riwayat penyakit asma, ada infeksi paru,” tuturnya.

Yang membuat keluarga lebih kaget, bahwa pamannya Erwin yang juga sama-sama vaksin di lokasi tersebut sejak dua minggu lalu hingga hari ini tak juga sadarkan diri.

“Dia sama pamannya juga di vaksin, pamannya tidak sadarkan diri hingga hari ini dan masih di rawat di RS Haji. Mereka ada 5 orang sekali vaksin serentak sekeluarga termasuk omnya di Belawan juga,” jelasnya.

Rajudin menjelaskan bahwa vaksin tersebut berjenis Sinovac, namun ia belum mendapatkan lokasi tempat vaksin di Belawan tersebut.

“Sama vaksin nya dengan Erwin Perdana Nasution ini, vaksin sinovac. Itulah tidak dapat info dari puskesmas atau dimana. mungkin nanti malam saya dapat info,” ujarnya.

Hingga kini belum diketahui apa yang menyebabkan Erwin meninggal, apakah pengaruh vaksin atau penyakit yang dideritanya.***trb/mpc/bs

 

 

 

 

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version