Medan(MedanPunya) Akibat terlilit hutang, seorang warga Desa Bandar Setia Percut Sei Tuan, SB (30) memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, Rabu (23/9).
Ia juga menuliskan sebuah surat yang bertuliskan “Maafin Ai udah buat kalian kecewa, udah gak sanggup lagi hidup, banyak kali hutang Ai. Mungkin ini cara terbaiknya, kalau ditanya orang bilang aja meninggalnya karena sakit. Jangan karena bunuh diri, maafin Ai ya. Janhan lupa telefon tempat kerja Ai ya, bilang Ai udah meninggal karena sakit. Surat ini jangan sampai tau orang lain ya,” di sebuah kertas orange
Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Iptu Jhon Panjaitan menyebutkan bahwa kronologi kejadian terjadi pada Rabu 23 September 2020 sekitar pukul 19.30 WIB, dimana abang ipar korban Ali Nafiah baru pulang kerumahnya dan bertanya kepada Yeti Safukan apakah korban tidak bekerja.
“Kemudian abang ipar korban pergi kekamarnya untuk menunaikan sholat magrib. Selanjutnya, Yeti mencoba menggedor kamar korban untuk membanguninya, namun pintu kamar tidak juga dibuka korban,” tutur Jhon, Kamis (24/9).
Kemudian Yeti memberitahukan kepada abang ipar korban dan pada saat pintu kamar didobrak.
“Saksi sudah melihat korban dalam kondisi tergantung di dalam kamarnya dengan tali berwarna putih dan sudah tidak bernyawa lagi. Selanjutnya saksi memberi tahukan kepada kepala dusun dan memutuskan talinya dan menurunkan korban ke tempat tidur,” ungkapnya.
Kemudian personil reskrim dan Inafis mendatangi TKP. Sesampainya di lokasi personil melihat seorang laki-laki dewasa sudah tidak bernyawa lagi akibat gantung diri.
“Tidak ada tanda-tanda kekerasan maupun penganiayaan di tubuh korban. Kemudian dari pihak keluarga korban tidak merasa keberatan dan membuat surat pernyataan agar korban tidak di bawa ke RS untuk dilakukan visum,” jelas Jhon.
Jhon menjelaskan berdasarkan keterangan dari abang iparnya Ali Nafiah, korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena diduga memiliki masalah hutang.***trb/mpc/bs