Usai Kritik Proyek Lampu Jalan, ‘Aib’ Ketua DPRD Medan Dibongkar Bobby

Medan(MedanPunya) Ketua DPRD Medan Hasyim mengkritik keras proyek pekerjaan lampu jalan, dia pun meminta agar BPK mengaudit proyek pemasangan lampu di delapan ruas jalan yang menghabiskan Rp 25,7 miliar itu. Tak lama setelah itu Wali Kota Medan, Bobby Nasution pun membongkar ‘aib’ Hasyim yang disebut sering titip-titip.

Awalnya Hasyim merasa BPK perlu mengaudit proyek lampu jalan. Hal itu untuk mengetahui apakah ada indikasi korupsi atau tidak. “BPK perlu turun untuk mengecek itu, mengevaluasi hasil pengerjaannya itu, apakah ada indikasi korupsi atau gimana kan,” kata Hasyim.

Ketua DPC PDIP Medan init mencontohkan kondisi Jalan Putri Hijau, di sana masih banyak lampu jalan yang belum tuntas. Bahkan masih ada yang hanya berbentuk tiang saja tanpa ada dibangun lampu sama sekali.

Sehingga Hasyim merasa malu dengan proyek lampu jalan yang belum tuntas itu. Sebab menurutnya, keberadaan lampu jalan itu harusnya memperindah Kota Medan, malah menjadi sebaliknya.

“Malu lah kita sebagai warga Kota Medan itu. Kita juga kecewa sekali dengan hasil yang kita lihat, dari tujuan untuk memperindah kota kok jadi tidak memperindah, terkesan asal jadi dengan anggaran begitu besar,” ujarnya.

Sehingga dia juga menyebutkan akan meminta komisi terkait di DPRD Medan untuk melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan dinas terkait. Sebab waktu pengerjaan pun sudah diperpanjang, namun lampu jalan itu masih jauh dari kata selesai.

“Saya nanti minta komisi terkait untuk membuat agenda RDP atau rapat kerja terkait dengan masalah lampu jalan yang belum selesai yang masih terbengkalai, walaupun sudah diperpanjang, tetapi kita temukan masih banyak yang belum selesai,” sebutnya.

Sehingga dapat diketahui apa yang menjadi penyebab dari carut marutnya pembangunan lampu jalan itu. Seperti perencanaan hingga lemahnya pengawasan Pemkot Medan.

“Harus diketahui penyebabnya di mana, apakah di perencanaan yang kurang bagus atau kontraktor nya yang kurang bener atau pengawasan dari dinas terkait itu kurang,” tutupnya.

Kabid Bina Kontruksi Dinas SDABMBK Medan, Fakhrul mengakui bahwa proyek pemasangan lampu jalan di delapan ruas jalan Kota Medan belum selesai.

“Di Jalan Putri Hijau, ada beberapa lampu yang tiang tinggi ya yang ke arah jalan belum terpasang, itu bukan karena tidak ada barangnya, ada barangnya tapi belum terpasang, makanya banyak tuh yang terletak di pinggir jalan,” ujarnya.

Meski belum tuntas sepenuhnya, Fakhrul mengklaim pembangunan lampu jalan di delapan ruas sudah sesuai kontrak. “Sebenarnya kalau dari sisi volume, sudah selesai sebetulnya, sudah terpasang semua sesuai dengan kontrak,” katanya.

Dua hari setelah pernyataan Hasyim mengkritik carut marut proyek lampu jalan, giliran Bobby yang ‘mengumbar’ aib Hasyim yang disebutnya sering titip-titip.

Hal itu diketahui dari unggahan Bobby di Instagram pribadinya. Dalam video berdurasi tiga menit tersebut terlihat Bobby memimpin rapat koordinasi tersebut bersama dengan Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman dan diduga merupakan gabungan dari beberapa rapat.

Awalnya Bobby terdengar meminta agar rapat koordinasi itu tidak lama-lama, sebab tidak ada pergerakan yang memadai meskipun setiap minggu dibahas permasalahan teknis. Sehingga dia meminta kepada Sekda Kota Medan agar OPD yang tidak bisa mencapai target diberi sanksi.

“Saya minta ini yang tidak capai-capai target dikasih sanksi saja pak, jangan minta kami yang mengerti kondisi kalian, tapi kalian yang mengerti kondisi apa yang kami minta teman-teman yang capaiannya rendah, terobosannya apa sekiranya,” kata Bobby Nasution.

Kemudian Wiriya terlihat memberikan arahan kepada OPD. Setelah itu Bobby meminta agar kepala bidang (Kabid) dicopot saja jika memang target yang diberikan oleh dia tidak tercapai dan meminta tegas agar hal itu ditindaklanjuti.

Sebab menurut menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu, harusnya dengan pengadaan secara e-katalog, harusnya mempercepat pengerjaan. Bukan malah sebaliknya karena tidak perlu lagi ditenderkan.

“Pada rapat hari ini semua harus punya target-target capaian yang harus dicapai sebelum berakhir triwulan pertama, saya minta di SDA targetnya yang sebelum triwulan pertama ini berhasil walaupun secara realisasi anggarannya tidak capai 15 persen, saya minta kontraknya pak harus bisa, kalau memang tadi bapak bilang realisasi fisik kami, segala macam berat atau apa, oke kalau fisiknya berat, keluar uangnya berat, kontraknya ringan, harusnya, saya minta itu,” ucapnya.

Setelah itu, orang tua Ketua Nahyan tersebut menuding Ketua DPRD Medan Hasyim suka menitip dan meminta, dan hal itu diperhatikan dengan serius. Namun Bobby tidak merinci secara pasti apa yang dititip tersebut.

“Kita terbuka saja di sini sama-sama semua, banyak yang dari titipan-titipan, tolong ya, Pak ya, ini dari Ketua DPR contohnya titip-titip seperti itu. Tolong, Pak itu diperhatiin betul-betul,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diterima dari salah satu orang dekat Bobby Nasution, pernyataan Bobby soal suka titip-titip itu diyakini ditujukan kepada Ketua DPRD Medan Hasyim.

Bobby menegaskan, dana yang dimiliki oleh Pemkot Medan harus langsung dirasakan oleh masyarakat. Misalnya dana kelurahan, harus bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Itu dana yang dirasakan langsung oleh masyarakat ditingkat pemerintah kita yang paling kecil, kita bilang di kelurahan, dananya diberikan ke sana pemanfaatannya tolong bisa dirasakan masyarakat, Pak,” ucapnya.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version