Medan(MedanPunya) Video keributan mahasiswa dan driver ojek online (ojol) di seputaran Lapangan Merdeka Medan viral di media sosial. Driver ojol protes aksi demonstrasi mahasiswa sampai memblokade jalan sehingga terjadi kemacetan panjang.
Dilihat dari video viral Jumat (14/4) terlihat sejumlah driver ojol mendatangi kerumunan mahasiswa yang membakar ban di ban jalan hingga menyebabkan kemacetan.
“Ini cari makan semua, kami cari makan,” teriak seorang driver ojol ke mahasiswa yang melakukan demonstrasi.
Di dalam video itu terdengar beberapa kali suara klakson kendaraan. Polisi yang ada di lokasi kejadian itu pun berusaha melerai pertikaian mahasiswa dengan ojol yang protes.
Di video lain bahkan ada seorang emak-emak yang memakai baju kuning menghardik mahasiswa yang melakukan demonstrasi.
“Cari uang kuliah kalian, nggak ada itu. Cari uang kuliah,” teriak emak-emak berbaju kuning itu.
Dia protes lantaran aksi mahasiswa menutupi jalan sehingga membuat mereka kesulitan dalam bekerja.
“Di sini posisinya kami cari makan bang. Tolong, kami cari makan,” teriak dia lagi
Masih di video yang sama, terlihat seorang driver ojol memaksa mahasiswa menurunkan spanduk yang memblokade jalan.
“Pakai otak kalian,” celetuk driver ojol itu ke mahasiswa yang memblokade jalan.
Ketua Umum Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (GODAMS), Agam Zubir mengatakan insiden itu terjadi pada Kamis (13/4) siang. Dia sangat menyesalkan aksi demo mahasiswa itu.
“Ya kemarin sempat terjadi cekcok. Karena ini driver kan cari makan. Ada yang ngantar pesanan dan cari pesanan. Terus terkena macet dengan kondisi panas pasti jadi emosi,” kata Agam, Jumat (14/4).
“Nah, pas dilihat macet panjang karena mahasiswa demo blokade jalan. Maunya, sudah tahu itu jalur yang padat ya aksi tanpa blokade kan bisa. Terakhir, kemarin jadi ribut lah karena kita rasakan sangat mengganggu aktifitas warga,” tambahnya.
Dia menjelaskan saat kejadian massa aksi dari mahasiswa blokade jalan dan menggelar aksi bakar ban. Hal itu, menurutnya, memantik rasa geram pengendara yang melintas.
Demikian, Agam menjelaskan pihaknya memahami perjuangan yang ingin dilakukan mahasiswa. Namun, pihaknya meminta agar demonstrasi dapat dilakukan dengan cara yang lebih baik dan simpatik.
“Tentunya jangan sampai ganggu aktivitas warga, apalagi kami yang cari nafkah ini. Kami pada dasarnya tidak ingin berbenturan dengan mereka. Tapi jika mereka berperilaku seperti itu kembali, jelas akan berpotensi konflik,” sebutnya.
“Apalagi aksi demo seperti itu dilakukan pada saat bulan suci Ramadan. Tentu berpotensi mengganggu ibadah umat Islam berpuasa,” sambungnya.
Kapolsek Medan Barat Riski Amalia membenarkan bahwa sempat mendapatkan informasi terkait cekcok saat demo mahasiswa di Lapangan Merdeka.
“Ia memang sempat ada terjadi cekcok. Tapi akhirnya massa bisa diuraikan sehingga tidak sempat terjadi konflik yang cukup besar,” tutupnya.***dtc/mpc/bs