Barcelona(MedanPunya) Barcelona geram terhadap kelakuan Samuel Umtiti dan mengancam akan memutus kontrak secara sepihak. Bolehkah secara hukum?
Barcelona berencana memutus kontrak Samuel Umtiti secara sepihak. Sebabnya adalah bek 27 tahun itu menolak pindah meski klub sudah menerima tawaran dari sejumlah peminat.
Kabarnya dua klub Liga Prancis, Nice dan AS Monaco, sudah mengirimkan penawaran resmi, tapi Umtiti enggan pindah. Ia sempat meminta diberi kesempatan untuk membuktikan diri di pramusim dan telah disanggupi Barca.
Pelatih Barcelona Ronald Koeman lantas memastikan Umtiti tak masuk rencananya. Tapi pemain asal Prancis itu enggan meninggalkan klub.
Sport melaporkan bahwa jika Samuel Umtiti tak berubah pikiran dalam sepekan, Barcelona bakal memutus kontraknya secara sepihak. Hal ini sebelumnya dilakukan Blaugrana dalam kasus Matheus Fernandes.
Apakah hal ini diperbolehkan tanpa sanksi? Boleh namun dengan catatan. FIFA sebenarnya menerapkan periode perlindungan pemain selama tiga tahun pertama dalam kontrak pemain.
Artinya, jika klub memecat pemain dalam periode ini, maka akan ada sanksi yang dijatuhkan. Sanksinya bisa berupa pelarangan pendaftaran pemain baru, baik di level nasional maupun internasional, selama dua periode penuh dan berturut-turut.
Tapi dalam kasus Samuel Umtiti, Barcelona bebas dari sanksi karena si pemain sudah di luar periode perlindungan. Seperti diketahui, Umtiti meneken kontrak pertamanya pada 2016, lalu memperbaruinya pada 2018.
Meski demikian, Barcelona tetap harus membayar kompensasi terhadap Umtiti. Regulasi FIFA pasal 17 tentang status dan transfer pemain dalam hal pemutusan kontrak tanpa alasan olahraga menyebutkan, pihak yang mengakhiri kontrak harus memberi kompensasi kepada sang pemain.
Samuel Umtiti masih terikat kontrak hingga Juni 2023 mendatang. Barcelona berupaya menjualnya karena butuh melonggarkan beban gaji.***dtc/mpc/bs