Barcelona(MedanPunya) Hubungan Neymar dengan Barcelona belum kunjung harmonis. Neymar kini menuntut balik Barcelona, setelah diminta mengembalikan uang kelebihan pembayaran pajak.
Manajemen interim Barcelona saat ini fokus mengaudit keuangan klub. Salah satu hasil audit adalah diketahui Barcelona ternyata kelebihan bayar saat menggaji Neymar.
Saat Neymar memperkuat Barcelona mulai 2013 hingga 2017, perhitungan pajak pemain Brasil itu, yang dikeluarkan Blaugrana, salah dan nominalnya mencapai 10 juta euro atau sekitar Rp 166 miliar.
Jumlah tersebut tentu sangat besar untuk Barcelona. Terlebih, klub asal Spanyol ini sedang dalam kondisi seret uang dan sudah melakukan pemotongan gaji pemain.
Tak terima hal itu, Neymar kemudian memberikan tuntutan balik pada Barcelona. Neymar ingin pengadilan tinggi memerintahkan Barcelona untuk membayar 43,65 juta euro (RP 727,69 miliar).
Uang tersebut adalah sebagai bonus pembaruan kontrak Neymar bersama Barcelona, namun setelahnya dia pergi menuju Paris Saint-Germain (PSG) yang membayar klausul pembebasannya. Nah, karena kepergian Neymar itulah Barcelona tak memberikan bonus yang sudah dijanjikan pada kontrak baru.
Permasalahan tuntutan Neymar itu sebetulnya lanjutan dari kasus Juni lalu. Ketika itu, Barcelona memenangi kasus di pengadilan terkait sengketa kontrak Neymar.
Pengadilan di Barcelona memerintahkan Neymar membayar 6,7 juta euro kepada Barca. Namun pengacara yang mewakili Neymar, mengajukan banding atas hukuman yang dijatuhkan Juni lalu itu.
Selain itu, Neymar kabarnya juga masih berutang pajak kepada Spanyol sebesar 34 juta euro (Rp 565 miliar). Departemen Keuangan Spanyol telah mempublikasikan utang Neymar pada 31 Desember 2019, lalu dibeberkan lagi pada 30 September 2020.***dtc/mpc/bs