Barcelona (MedanPunya) Kepergian Ernesto Valverde dari kursi kepelatihan membuat Frenkie de Jong merasa menyesal dan bersalah. Dengan dipecatnya Ernesto Valverde, Frenkie de Jong menyadari tuntutan dan ekspektasi tinggi dari klub sekelas Barcelona.
Seperti yang diketahui, Ernesto Valverde dipecat pada 13 Januari 2020 menyusul performa buruk Barcelona selama periode kepelatihannya. Kegagalan Barcelona meraih Piala Super Spanyol membuat Barcelona yakin mengakhiri kerja sama dengan Valverde.
Barcelona harus memupus impiannya meraih trofi Piala Super Spanyol setelah dikalahkan Atletico Madrid di semifinal.
Saat Valverde dipecat, Barcelona sedang berada di puncak klasemen dan telah memastikan tempat di 16 besar Liga Champions. Menanggapi pemecatan Valverde, Frenkie de Jong pun menyadari bahwa tuntutan pelatih di klub top Spanyol sangat tinggi.
“Terutama di Barcelona. Kondisinya sedikit mirip dengan di Ajax Amsterdam. Anda harus bermain bagus dan memenangi segalanya,” kata Frenkie de Jong.
“Ketika salah satu dari dua hal tersebut tidak ada, situasinya menjadi sulit bagi tim dan pelatih. Jadi tekanannya sangat tinggi di sini,” ujarnya.
“Mereka menuntut sepak bola terbaik di dunia dan mereka ingin memenangi setiap gelar. Namun, saya suka dengan ide tersebut,” ucap eks pemain Ajax Amsterdam ini.
Meskipun demikian, Frenkie de Jong tak menampik dia merasa menyesal dan bersalah ketika Valverde dipecat.
“Ya tentu saja. Karena ketika seorang pelatih dipecat itu selalu tentang cara tim bermain dan kami pun merupakan tanggung jawab pelatih,” kata De Jong.
“Tentu saja Anda merasa bersalah karena pada akhirnya para pemain yang harus membuktikan diri di lapangan.”
“Kami tidak bermain buruk sebab kami berada di peringkat pertama ketika dia pergi,” ucap Frenkie de Jong mengakhiri.***kps/mpc/bs