Middlesbrough(MedanPunya) Gareth Southgate geram segelintir fan mencemooh para pemain yang berlutut sebelum laga Inggris vs Austria. Ia menilai fan tak memahami pesan dari gestur itu.
Inggris berhasil mengalahkan Austria 1-0 di Riverside Stadium dalam laga ujicoba menjelang Piala Eropa 2020, Kamis (3/6) dini hari WIB. Gol tunggal kemenangan Tim Tiga Singa lahir dari Bukayo Saka pada menit ke-56.
Sesaat sebelum laga ini dimulai, pemain dari kedua negara berlutut sebagai bentuk kampanye anti rasialis. Namun, tindakan para pemain ini justru mendapat cemoohan dari segelintir penonton yang hadir di Riverside Stadium.
Duel Inggris vs Austria sendiri ditonton langsung oleh 7.000 fan yang datang ke stadion. Ini kali pertama laga timnas Inggris di kandang kembali dihadiri penonton sejak pertandingan melawan Kosovo pada November 2019 silam.
Cemoohan para penonton tersebut membuat pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate geram. Ia menilai hal itu tak sepatutnya terjadi.
Menurut Southgate, penonton tak senang dengan para pemain yang berlutut karena menganggap itu adalah gerakan politik. Southgate menegaskan pemahaman tersebut keliru.
Pasalnya, gestur berlutut ini murni adalah bentuk solidaritas sesama pemain kepada pemain lain yang menjadi korban rasialis. Meski demikian, Southgate bersyukur cemoohan segelintir penonton tersebut tersamar oleh penonton lain yang bertepuk tangan memberikan apresiasi.
“Saya memang mendengarnya. Atas nama pemain kulit hitam kami, itu bukan sesuatu yang ingin saya dengar karena rasanya itu adalah seperti kritik terhadap mereka,” ujar Southgate.
“Saya pikir kita memiliki situasi di mana beberapa orang tampaknya berpikir itu adalah sikap politik yang tidak mereka setujui. Bukan itu alasan para pemain melakukannya. Kami saling mendukung. Saya senang karena itu tenggelam oleh para penonton lain.
“Kami tidak dapat menyangkal fakta bahwa itu terjadi. Saya pikir hal terpenting yang harus diketahui para pemain kami adalah semua rekan satu tim dan semua staf sangat mendukung mereka.”
“Saya pikir sebagian besar orang memahami itu. Namun, beberapa orang lainnya tidak cukup memahami pesan itu. Saya kira kita melihat itu di sejumlah stadion saat ini,” jelasnya.***dtc/mpc/bs