Jakarta (MedanPunya) Wacana Partai Gerindra dan PKS kembali dalam satu koalisi jelang Pilpres 2024 kembali mencuat. Wacana bersatunya PKS dan Gerindra di tengah wacana ‘Koalisi Perubahan’ yang digagas bareng Partai NasDem dan Partai Demokrat tak kunjung deklarasi.
Gagasan rujuknya Gerindra dan PKS jelang Pilpres 2024 usai keduanya beda jalan Pasca-pilpres 2019. Gerindra masuk pemerintah Presiden Jokowi, sedangkan PKS tetap beroposisi dengan pemerintahan Jokowi.
Wacana rujuk ini berangkat dari pernyataan Waketum Partai Gerindra Fadli Zon usai acara pengukuhan Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjadi guru besar di Sentul, Bogor. Saat itu, Fadli Zon menjelaskan dirinya yang akrab dengan Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi.
“Dari dulu juga akrab, pertanyaannya mudah-mudahan kita bisa bergabung lagi bersama-sama, semua masih cair lah maksudnya masih belum bisa kita menentukan sampai mendekati waktu tenggatnya,” kata Fadli Zon di Bogor, Kamis (1/12) lalu.
Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad juga bicara terkait peluang kans koalisi Gerindra dan PKS yang dibicarakan Fadli Zon. Dasco menganggap rencana tersebut sebagai bagian dari dinamika politik menjelang 2024.
“Ya kan itu ditanya kepada Pak Fadli tentang kemungkinan-kemungkinan koalisi. Kan Pak Fadli secara normatif menjawab bahwa kemungkinan itu semua terbuka. Bahwa kemudian ada pro dan kontra terhadap koalisi Gerindra dan PKS, ya, itu dinamika yang terjadi dan kita anggap biasa aja dalam dinamika politik ini,” kata Dasco kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/12).
Dasco pun menganggap rencana koalisi itu sebagai bumbu dalam pesta demokrasi. “Sehingga yang disampaikan dan apa yang terjadi kita anggap ya sebagai bumbu-bumbu daripada pesta demokrasi kita,” ujar dia.
Soal rencana rujuk, Dasco beranalogi pihaknya tak pernah cerai dengan PKS. Dia mengatakan komunikasi di antara mereka masih sering dilakukan, terlebih keduanya merupakan sesama parpol di DPR.
“Ya kalau sebenarnya kita kan, kalau rujuk kan pernah cerai kalau kita kan nggak pernah cerai. Namanya parpol, kita semua berteman. Komunikasi masih juga sering dilakukan apalagi di DPR ini,” kata dia.
Kemudian, wacana tersebut juga dikuatkan oleh Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Dia mengatakan PKS memang terbuka komunikasi dengan partai mana saja.
“Komunikasi intensif masih dengan NasDem dan Demokrat. Tapi partai lain seperti disampaikan Ustaz Syaikhu yang ingin berkomunikasi monggo saja,” ucapnya.
Untuk diketahui, Partai Gerindra memang telah resmi berkoalisi dengan PKB untuk berjuang di Pemilu 2024. Namun demikian, belakangan PKB dan Gerindra menyebut adanya kemungkinan bergabungnya partai baru dalam koalisi tersebut.
Wacana soal poros baru diungkap oleh PKB. Dia menyampaikan terbuka kemungkinan terbentuknya poros baru jika persoalan penentuan capres tidak kunjung jelas.
Peluang itu disampaikan oleh Waketum PKB Jazilul Fawaid. Dia awalnya bicara terkait kondisi koalisi Gerindra dan PKB yang solid sampai saat ini.
“Koalisi tidak ada masalah, PKB-Gerindra masih solid, sekber jalan terus kok,” kata Jazilul kepada wartawan, Jumat (25/11).
“Namun kami akui masih ada sedikit dinamika untuk menentukan siapa capresnya,” lanjut Wakil Ketua MPR itu.
Atas alasan itu lah, Jazilul menyebut peluang terbentuknya poros baru masih mungkin terjadi. Namun, dia tak menjelaskan lebih jauh terkait peluang itu.
“Soal spekulasi poros baru atau tambahan partai koalisi dapat saja terjadi tergantung situasi ke depannya. Sabar, lihat saja nanti,” kata dia.***dtc/mpc/bs