Jakarta(MedanPunya) Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menyebut pihaknya siap berkoalisi dengan partai manapun termasuk koalisi religius-nasionalis PKS dan Golkar. Andi Arief mengungkap akan ada 3 koalisi besar di Pilpres 2024 jika rencana koalisi antara Demokrat, PKS dan Golkar terjadi.
Awalnya Andi Arief menjelaskan alasan Demokrat membuka peluang berkoalisi dengan Golkar dan PKS. Dia menyebut tidak ingin ada lagi pembelahan di masyarakat antara nasionalis dan religius.
“Prinsipnya Partai Demokrat ini siap berkoalisi dengan siapapun, kita berharap pertama-tama presidential threshold dihapus sehingga banyak calon, kemudian kalau itu masih dipertahankan presidential threshold kita tidak ingin ada pembelahan lagi di masyarakat,” kata Andi Arief kepada wartawan, Sabtu (15/1).
Andi Arief memprediksi kemungkinan akan ada 3 koalisi yang terbentuk di Pilpres 2024 jika Demokrat bergabung dengan PKS dan Golkar. Menurutnya, 2 koalisi lainnya yakni PDIP dengan Gerindra dan NasDem dengan PPP, PKB dan PAN.
“Kalau bisa sebanyak mungkin itu kemungkinan besar 3 calon (koalisi). Nah kalau betul PDI degan Gerindra, kemudian NasDem dengan beberapa partai, jadi koalisi Demokrat Golkar dan PKS itu juga bisa menjadi opsi, jadi kita nasionalis religius bergabung,” ucapnya.
Lebih lanjut, Andi Arief menjelaskan alasan perlunya koalisi partai religius-nasionalis. Dia menyebut koalisi tersebut sejalan dengan jati diri bangsa Indonesia.
“Koalisi nasionalis religius yang tentu ingin agar pembangunan berkesinambungan, pembangunan ini berjalan dengan tanpa menghilangkan jati diri kebangsaan kita yang nasionalis religius,” ujarnya.
Untuk diketahui, pada Pilpres 2024, PKS berencana membangun koalisi poros nasionalis-religius. Rencana itu lantas disambut hangat oleh Demokrat dan Golkar.
Rencana PKS ingin bangun koalisi nasionalis-religius itu diungkap oleh Wakil Ketua Majelis Syura PKS Mohamad Sohibul Iman dalam konferensi pers Kamis (13/1).
Sohibul menilai koalisi poros Islam kini menjadi alternatif bagi PKS karena mempertimbangkan kondisi segmentasi masyarakat. Karena itulah, kata Sohibul, PKS tidak menutup kemungkinan akan berkoalisi dengan partai nasionalis-religius.
“Terkait dengan pembentukan partai Islam, saya kira itu salah satu alternatif yang mungkin bila terbentuk koalisi. Tetapi sebagaimana yang menjadi keputusan dari Majelis Syuro VI pada hari ini, kita melihat bahwa suasana kenegaraan kita hari ini yang sekarang mengalami segregasi, segmentasi yang sangat luar biasa,” kata Sohibul.
“Untuk itu, PKS ingin membangun koalisi yang lintas, tadi disebutkan nasionalis-religius, itu harus kita persatukan,” ujarnya.
Sohibul mengatakan pihaknya akan juga membangun komunikasi dengan partai nasionalis demi mewujudkan persatuan ke depan.
“Jadi tentu kami akan bersama-sama dengan partai-partai Islam, bersama-sama untuk kemudian menjalin komunikasi juga dengan partai-partai nasionalis untuk membentuk sebuah koalisi yang akan mempersatukan bangsa kita ke depan, insyaallah,” ujarnya.
Rencana PKS itu ternyata disambut baik oleh Golkar dan Demokrat. Kedua partai itu tertarik untuk berkoalisi dengan PKS.***dtc/mpc/bs