Brussels(MedanPunya) Juplier Pro League alias Liga Belgia memberi denda Rp 13 juta (750 euro) bagi setiap pemain yang melanggar protokol kesehatan seperti melakukan selebrasi dengan berpelukan.
Bukan hanya para pemain, klub bersangkutan juga bisa dikenakan denda sebesar Rp 86,6 juta (5000 euro) hingga Rp 173,2 juta (10.000 euro).
Hal tersebut menjadi langkah lanjutan otoritas liga menyusul imbauan pemerintah setempat memperketat protokol anti Covid-19 di Belgia.
Negara Eropa Barat ini masih menunjukkan angka penderita Covid-19 yang tinggi dengan catatan 639.000 kasus.
Adapun korban meninggal dunia dalam jumlah tersebut mencapai 19.200 jiwa.
Menurut Het Laatste Nieuws, larangan pemain untuk berpelukan mulai diberlakukan pada pekan ke-19 Jupiler Pro League atau tepatnya pada 26-27 Desember.
Tak hanya soal selebrasi, aturan baru tersebut menilik dengan seksama perilaku para pemain dan ofisial klub sebelum, selama, dan setelah pertandingan.
Otoritas liga juga memantau para pemain dan staff yang tak memakai masker apabila duduk di bangku cadangan serta mencegah mereka berkumpul sebelum kick-off.
“Kami memang memperhatikan itu dan juga akan meminta klub untuk berhati-hati,” ujar juru bicara Liga Belgia, Stijn Van Bever, terkait seringnya para pemain melakukan kontak fisik secara beramai-ramai.
Berkat peraturan ini pun Federasi Sepak Bola Belgia (KBVB) puas karena pelanggaran prokes relatif minim.
Tercatat, hanya ditemukan dua pelanggaran sejak peraturan ditetapkan pekan ini.
Pelanggaran tersebut dijatuhkan bukan karena pelanggaran selebrasi tetapi akibat ketidak patuhan terhadap kewajiban memakai masker di stadion.
Apabila terdapat pelanggaran yang ditemukan dalam hal ini, federasi juga akan memberikan hukuman sesuai aturan yang berlaku.
Selain itu, Liga Belgia juga mulai memperlakukan lima pergantian pemain per pertandingan dari sebelumnya tiga per laga di masa pandemi.***kps/mpc/bs