Korban Kapal Selam Titan Ambil 5.000 Benda dari Bangkai Titanic

Medan(MedanPunya) Salah satu penumpang kapal selam Titan yang celaka adalah petualang asal Perancis, Paul-Henri Nargeolet. Pria berusia 77 tahun ini adalah mantan personel Angkatan Laut Perancis dan dijuluki Mr Titanic, lantaran dia sudah menyelam ke bangkai Titanic lebih dari 35 kali.

Nah, dia juga direktur perusahaan RMS Titanic Inc yang berbasis di Amerika Serikat, yang punya hak mengambil artefak dari bangkai Titanic. Selama sekitar 2 dekade, Nargeolet memimpin 5 ekspedisi khusus untuk mengambil sekitar 5.000 artefak dari bangkai Titanic di dasar lautan.

Artefak tersebut termasuk barang-barang sekecil alat cukur dan sebesar lampu gantung. RMS Titanic pun jadi kontroversi lantaran banyak yang menentang pengambilan artefak dari bangkai Titanic, terlebih banyak korban jiwa berada di sana.

RMS Titanic Inc anak perusahaan Premier Exhibitions, pertama kali mengklaim hak atas Titanic tahun 1986 dan diberikan hak tersebut melalui perintah pengadilan. Pada saat itu, beberapa orang menganggap RMS Titanic dan Nargeolet sebagai perampok makam berteknologi tinggi.

RMS Titanic mengatakan misinya adalah “menjelajahi bangkai kapal Titanic dan wilayah laut sekitarnya, memperoleh bahan oseanografi dan data ilmiah, dan menggunakan data dan artefak yang diambil untuk verifikasi sejarah, pendidikan ilmiah, dan kesadaran publik.”

Perusahaan ini sering bekerja sama dengan organisasi lain untuk pelestarian sejarah Titanic. Mereka menggelar pameran “Titanic: The Artifact Exhibition” di Orlando, di mana banyak memorabilia Titanic ditampilkan. RMS Titanic memicu debat apakah perusahaan swasta boleh memiliki hak atas artefak sejarah yang diyakini para kritikus untuk kepentingan publik.

Tahun 2016, Premier Exhibitions dan RMS Titanic mengajukan kebangkrutan dan dapat melelang koleksinya. Saat itu, Robert Ballard, penemu bangkai Titanic, dan James Cameron, sutradara film Titanic, mendukung gerakan mengambil koleksi dari tangan pemilik dan kolektor pribadi, tapi gagal. Lelang tak pernah terjadi dan RMS Titanic masih memiliki koleksinya hingga hari ini.

Dalam wawancara tahun 2012 dengan Forbes, Nargeolet ditanya tentang etika mengambil artefak Tutanic. Dia mengaku percaya bahwa meskipun para pencela memiliki kekhawatiran yang sah, koleksi tersebut akan membantu pendidikan dan pelestarian sejarah Titanic.

“Saya ingat bicara dengan salah satu dari mereka, seorang wanita, yang mengatakan ‘Saya tak suka apa yang Anda lakukan karena ayah saya meninggal di kapal’. Saya baik-baik saja dengan itu. Tapi saya telah bertemu dengan penyintas lain yang menyukai apa yang kami lakukan. Mereka percaya ini membantu menjaga kapal dan warisannya tetap hidup,” kata Nargeolet.***dtc/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version