Nadiem Kaget: Kami Tak Akan Pernah Hilangkan Pelajaran Agama!

Jakarta(MedanPunya) Frasa agama yang tidak ada dalam draf visi Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 menjadi sorotan masyarakat. Mendikbud Nadiem Makarim pun kaget perihal polemik ini.

“Ini adalah satu poin yang menurut saya penting saya sampaikan, sangat singkat tapi kemarin sempat ada polemik mengenai frasa agama dan pertamanya saya cukup bingung dengan polemik ini,” kata Nadiem di raker bersama Komisi X DPR, di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Rabu (10/3).

Nadiem pun mengatakan akan kembali memasukkan frasa agama dalam visi Peta Jalan Pendidikan. Sebab, menurutnya, banyak pihak menilai polemik frasa agama menjadi hal yang penting.

“Tapi ternyata frasa agama penting untuk beberapa unsur masyarakat. Ya sudah nggak apa-apa. Kita masukin lagi. Jadi nggak ada masalah, case closed ya mengenai ini,” ujarnya.

Nadiem juga meminta masyarakat tidak panik dalam menyikapi polemik frasa agama dalam draf Peta Jalan Pendidikan. Ia menegaskan Kemendikbud terbuka dengan masukan masyarakat.

“Dan kalau misalnya dari aspirasi dari masyarakat, bahwa kata agama itu yang penting dalam frasa itu, ya kita silakan masuk di dalam peta jalan. Jadi nggak masalah. Jadi nggak perlu panik, nggak perlu menciptakan polemik, kita terbuka dan nggak ada,” imbuhnya.

Menurut Nadiem, agama dan Pancasila merupakan hal esensial dalam pendidikan bangsa. Ia mengatakan Peta Jalan Pendidikan juga dirancang untuk menghasilkan anak-anak yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Agama dan Pancasila itu bukan hanya penting tapi esensial bagi pendidikan bangsa kita. Peta jalan pendidikan pun dirancang dengan ekosistem pendidikan yang menghasilkan anak-anak Indonesia beriman, bertakwa kepada Tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia,” ungkapnya.

Selain itu, Nadiem juga kaget dengan adanya isu rencana penghilangan mata pelajaran agama dalam kurikulum pendidikan. Ia pun heran dengan adanya isu tersebut.

“Nah Kemendikbud ada juga kita mendengarnya bahwa ada polemik, saya kaget juga mendengarnya, bahwa ada rencana menghilangkan pelajaran agama. Kreatif sekali ya orang ya,” ucapnya.

Nadiem pun menepis adanya isu liar itu. Ia menegaskan tidak pernah ada rencana menghilangkan mata pelajaran agama.

“Itu nggak pernah ada rencana itu dan tidak pernah akan kita menghilangkan pengajaran agama dalam kurikulum kita. Jadi nggak usah khawatir lagi,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, PP Muhammadiyah dan sejumlah pihak lainnya menyoroti draf visi pendidikan 2035 dalam Peta Jalan Pendidikan RI yang berbunyi, ‘Visi Pendidikan Indonesia 2035. Membangun rakyat Indonesia untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang unggul, terus berkembang, sejahtera, dan berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila’.

PP Muhammadiyah menyoroti pihak penyusun draf Peta Jalan Pendidikan itu. Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyebut hilangnya frasa ‘agama’ itu adalah hal yang serius.

“Jadi inilah yang sering mengundang tanya, ini tim perumusnya alpa, sengaja, atau memang ada pikiran lain sehingga agama menjadi hilang. Nah, problem ini adalah problem yang serius menurut saya yang perlu dijadikan masukan penting bagi pemerintah. Agar kita berpikir bukan dari aspek priomordial, tapi berpikir secara konstitusional, karena itu sudah tertera langsung tanpa perlu interpretasi di dalam Pasal 31,” kata Haedar Nashir dalam rilis di laman resmi Muhammdiyah.***dtc/mpc/bs

Berikan Komentar:
Exit mobile version