Medan(MedanPunya) Penjaga masjid di Medan, Sumatera Utara (Sumut) yang dikejar dua pria membawa parang jelaskan alasan mengganti password WiFi diganti. Pergantian password WiFi itu disebut untuk kepentingan pengurus masjid.
“Jadi orang-orang terkait masjid aja yang menggunakan itu,” kata penjaga masjid, Syahrial kepada wartawan, Minggu (26/12).
Syahrial menyebut yang mengganti password WiFi adalah pengurus masjid yang tergabung dalam Badan Kenaziran Masjid (BKM).
Syahrial mengaku tidak mengetahui soal perubahan password WiFi adalah wewenang pihak BKM. Sementara Syahrial mengaku hanya ditugaskan menjaga masjid.
“Saya bukan orang di sini, jaga masjid saja. Dari awal kuliah, saya tinggal disini, sudah tiga tahun inilah,” ujarnya.
Syahrial mengatakan pelaku yang membawa parang itu memang beberapa kali terlihat menggunakan WiFi masjid, sebelum password-nya dirubah. Para pelaku disebut datang di malam hari untuk menggunakan WiFi masjid.
“Kadang pukul 01.00 WIB, pukul 02.00 WIB malam baru pulang. Masjid ini kan nggak dikunci, CCTV saja yang menjaga,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, aksi dua pria mendatangi masjid dengan membawa parang viral. Penjaga masjid, Syahrial, menceritakan peristiwa berawal saat salah seorang tersangka datang menanyakan password WiFi masjid yang sudah diganti.
Saat itu Syahrial mengaku tidak mengetahui hal itu karena pihak pengurus masjid yang melakukan perubahan password. Pelaku meninggalkan masjid setelah itu. Namun peristiwa itu berlanjut ketika pelaku dan Syahrial bertemu di depan masjid.
“Waktu saya buang sampah di depan, dia lewat sama kawannya dua orang. Dia nanya siapa pihak BKM (Badan Kenaziran Masjid). Dia suruh BKM itu dipanggil. Saya jawab nanti saya panggil,” ucap Syahrial.
Setelah itu, Syahrial pergi beristirahat di kamarnya yang berada di bagian belakang masjid. Saat Syahrial beristirahat itulah pelaku datang kembali dengan membawa parang.
“Kami di situ ada empat orang, tiga penjaga, satu yang datang main. Kami sudah lihat di CCTV, dia datang lagi bawa parang. Waktu dia sudah dekat, kamu tutup pintu. Tapi langsung didorongnya,” ucap Syahrial.
Syahrial mengatakan pemuda itu sempat mengarahkan parang itu ke kepalanya. Namun dia berhasil menghindar.
“Dia ngomong ‘ngadu-ngadu kau ya macam anak-anak’. Terus dia ngarahkan parang itu ke kepala saya. Mungkin kuasa Allah ya, saya menghindar, bekasnya ada di dinding kamar itu. Kemudian kami lari ke bawah, di tangga ada satu orang lagi. Yang di tangga itu sempat memukul saya,” ujarnya.
Polisi kemudian menyelidiki kasus ini. Pelaku kemudian ditangkap dan ditahan oleh pihak kepolisian.
“Akan kita tahan,” kata Kapolsek Medan Timur, Kompol Rona Tambunan.***dtc/mpc/bs