Medan(MedanPunya) Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengkritik wanita yang menyambut tamu dengan baju minim. Dia mengistilahkan itu sebagai pakaian ‘kurang jahitan’. Menurut Edy itu tidak baik, akibatnya doa yang disampaikan ustaz saat membuka acara tidak akan dikabulkan.
Edy menyampaikan hal itu saat mengawali sambutannya di acara Rakerda REI Sumut di Medan, Senin (30/5). Dia awalnya menyampaikan soal penanganan sandang (bahan pakaian) di Sumut.
“Kita cerita sandang, kita kumpul sama bupati dan wali kota membahas sandang,” kata Edy.
Tak hanya dengan bupati dan wali kota, Edy menyebut pembahasan sandang juga dia lakukan dengan banyak pihak. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan sandang oleh masyarakat.
Setelah itu, Edy kemudian menyoroti pakaian sejumlah wanita yang ikut menyambutnya saat datang ke hotel lokasi acara. Edy mengatakan baju wanita itu kurang jahitan.
“Tadi saya dijemput di situ, ada yang pakaiannya yang kurang jahitan itu,” ucapnya.
Karena melihat itu, Edy mengaku jantungnya berdetak tidak seperti biasanya. Edy menduga bukan hanya dia saja yang merasakan itu, tapi Wali Kota Medan Bobby Nasution yang hadir di lokasi acara juga merasakan hal yang sama.
“Itu yang umur saya 61, apalagi pak Bobby yang masih 30 tahun,” ucapnya.
Edy meminta hal itu jangan terulang lagi. Mengingat, kata Edy, saat ini Sumatera Utara mempunyai tagline Sumut Bermartabat.
“Ini Sumatera Utara ini didengung-dengungkan Sumatera Utara Bermartabat, saya minta tolong sekali,” tuturnya.
Edy mengatakan, dengan adanya wanita yang berpakaian seperti itu, doa yang dipimpin oleh ustaz saat mengawali kegiatan ini tidak dikabulkan.
“Pak ustaz mendoakan (acara), tidak diaminkan gara-gara itu,” jelasnya.***dtc/mpc/bs