Pyongyang(MedanPunya) Korea Utara (Korut) menuduh Amerika Serikat (AS) berupaya membentuk aliansi militer mirip NATO di kawasan Asia. Korut juga menegaskan bahwa target teguh AS untuk menggulingkan pemerintahan Pyongyang telah memaksanya untuk mengembangkan pertahanan yang lebih kuat.
Kritikan dari Korut itu disampaikan di tengah kekhawatiran rezim komunis itu tengah bersiap menggelar uji coba nuklir pertama dalam lima tahun terakhir.
Diketahui juga bahwa kritikan itu dilontarkan setelah kesepakatan baru tercapai antara Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol dan Presiden AS Joe Biden untuk mengerahkan lebih banyak persenjataan AS jika dianggap perlu untuk menangkal ancaman Korut.
“Sembari secara terang-terangan menggelar latihan militer gabungan dengan Jepang dan Korea Selatan, Amerika Serikat mengambil langkah penuh untuk membentuk NATO bergaya Asia,” sebut Kementerian Luar Negeri Korut dalam pernyataan pada situs resminya pada Minggu (26/6) waktu setempat.
Pernyataan Korut itu merujuk pada latihan militer terbaru yang digelar pasukan militer AS, Korsel dan Jepang. AS juga diketahui menggelar latihan gabungan dengan pasukan Korsel yang melibatkan sebuah kapal induk AS, untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir.
Korut yang telah menggelar serangkaian uji coba rudal sepanjang tahun ini, kembali menegaskan penilaiannya bahwa latihan gabungan semacam itu merupakan persiapan untuk perang yang bertujuan menggulingkan pemerintahan Pyongyang.
“Ini membuktikan kemunafikan retorika AS tentang ‘keterlibatan diplomatik’ dan ‘dialog tanpa prasyarat’, sementara pada saat yang sama kembali mengungkapkan bahwa tidak ada perubahan dalam ambisi AS untuk menggulingkan secara paksa sistem kami,” sebut Kementerian Luar Negeri Korut.
Pernyataan Korut itu tidak merujuk secara eksplisit pada program nuklir atau rudal, namun menyatakan bahwa sikap permusuhan AS memaksanya untuk mengembangkan pertahanannya.
“Kenyataan ini … menjadikan kita merasa perlu untuk melakukan upaya habis-habisan dalam mengembangkan kekuatan yang lebih kuat untuk bisa menundukkan segala macam tindakan permusuhan oleh Amerika Serikat,” imbuh Kementerian Luar Negeri Korut dalam pernyataannya.
Diketahui bahwa AS bersikeras agar Korut menyerahkan senjata nuklirnya dan berulang kali menawarkan untuk bertemu dan berdialog dengan para pejabat Korut ‘kapan saja tanpa prasyarat’ untuk membahas isu tersebut. Otoritas Korut menolak tawaran dialog itu.
Kritikan Korut ini disampaikan sehari sebelum Yoon berangkat untuk menghadiri pertemuan NATO di Spanyol — Presiden Korsel pertama yang melakukan kunjungan semacam itu.
Korsel yang bertekad memperkuat kemitraan dengan NATO dan memainkan peran keamanan global yang lebih besar, menurut penasihat keamanan Korsel, berencana mengirimkan delegasi khusus untuk NATO di markas besarnya yang ada di Brussels, Belgia.***dtc/mpc/bs