Washington(MedanPunya) Amerika Serikat (AS) menegaskan akan mengupayakan segala cara untuk mencegah Iran memiliki senjata nuklir. Washington bahkan menyatakan opsi militer juga terbuka, jika diplomasi gagal dalam menghidupkan kembali kesepakatan nuklir tahun 2015 antara negara-negara Barat dengan Teheran.
Kesepakatan nuklir itu diketahui mengatur soal pembatasan program nuklir Iran dengan imbalan peringanan atau pencabutan sanksi ekonomi Barat terhadap Teheran. AS, di bawah mantan Presiden Donald Trump, menarik diri dari kesepakatan itu tahun 2018 lalu.
Pemerintahan AS terkini, di bawah Presiden Joe Biden, berupaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dengan Iran itu beberapa waktu terakhir.
“Seperti yang dikatakan Presiden (Biden), jika semua cara lainnya gagal, sebagai upaya terakhir, dia akan menjaga opsi militer tetap ada, jika memang itu yang dibutuhkan untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir,” tegas utusan khusus AS untuk Iran, Rob Malley, dalam pernyataannya.
Namun Malley juga menekankan kembali preferensi pemerintahan Biden agar upaya-upaya diplomatik berhasil dan membela kesediaan pemerintah yang berkelanjutan untuk terlibat dalam pembicaraan tidak langsung dengan Iran.
“Kami tidak menyesal karena terus berupaya dan masih berusaha melakukan semuanya yang kami bisa untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir,” ucap Malley dalam webinar dengan forum think-tank Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di Washington DC.
“Sekali lagi, preferensi untuk diplomasi jika itu bisa bekerja dengan alat-alat tekanan, khususnya sanksi-sanksi, tapi juga menjaga semua opsi tetap di meja jika diplomasi gagal,” imbuhnya.
Soal status perundingan kesepakatan nuklir, Malley menyatakan ‘tidak ada gerakan’ sejak awal September. Oleh karena itu, sebut Malley, kesepakatan nuklir itu tidak menjadi fokus pemerintahan AS sekarang.
“Kami tidak akan fokus pada sesuatu yang lamban, ketika hal-hal lainnya terjadi,” ujar Malley, merujuk pada unjuk rasa antipemerintah di Iran dan keputusan Teheran memasok drone ke Rusia.
Dalam pernyataannya, Malley menegaskan pemerintahan Biden tidak menyerah pada diplomasi dan terus berupaya mencapai kesepakatan dengan Iran. “Tapi jika Iran mengambil posisi yang telah diambil, kami tidak akan menghabiskan waktu untuk fokus pada itu,” tandasnya.***dtc/mpc/bs