Jakarta(MedanPunya) Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Oktober 5,71% secara tahunan atau year on year. Sejumlah komoditas seperti bahan bakar minyak hingga tarif angkutan berkontribusi menyumbang inflasi.
Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Setianto dalam konferensi pers BPS hari ini. .
“Dari pantauan kita berdasarkan hasil 90 kota. Ini tekanan inflasi secara YoY 5,71%. Inflasi Oktober 2022 -11% jika dibandingkan September 2022. Utamanya disebabkan oleh deflasi kelompok makanan, minuman dan tembakau sedangkan kelompok transportasi masih mengalami inflasi,” ujar Setianto dalam konferensi pers hari ini, Selasa (1/11).
“Komoditas seperti bensin, tarif angkutan dalam kota, beras, solar, tarif kendaraan online, bahan bakar rumah tangga. Ini merupakan penyumbang tertinggi secara year on year,” imbuhnya.
Setianto menambahkan, inflasi didapat dari pemantauan di 90 kota. Sejumlah kota mengalami inflasi tinggi.
“Kalau dilihat sebaran inflasi kita bulan Oktober 2022 terlihat bahwa di Sumatera inflasi tertinggi terjadi di Padang inflasi 7,92%, di Pulau Jawa inflasi terjadi di Serang 7,54%. Kemudian di wilayah Bali, NTT tertinggi di Kupang 8,06%,” tuturnya.
“Kemudian wilayah Kalimantan terjadi inflasi tertinggi di Tanjung Selor 9,11%. Inflasi di Tanjung Selor ini tertinggi dibandingkan 90 kabupaten yang dipantau Oktober ini,” imbuhnya.
“Penyebabnya adalah inflasi di Tanjung Selor ini utamanya disebabkan angkutan udara dengan andil 2,08%. Bensin berikan andil 1,27%. Bahan bakar rumah tangga andil 0,87% dan cabe rawit 0,50%,” tuturnya.***dtc/mpc/bs