Medan(MedanPunya) Kepala Dinas Medan Iswar Lubis mengatakan median Jalan Karya Wisata sengaja dibuat tidak memiliki banyak tempat memutar kendaraan. Keberadaan tempat memutar dinilainya justru akan menimbulkan masalah.
Iswar awalnya menjelaskan median Jalan Karya Wisata dibuat Dinas Pekerjaan Umum atas kajian mereka. “Iya betul (Dishub Medan yang buat kajian),” ujarnya, Selasa (20/12).
Pemasangan median itu menuai polemik dan meresahkan pengendara karena lokasi pemutaran dinilai terlalu jauh, sehingga menjadi salah satu penyebab kemacetan. Iswar pun menjelaskan bahwa mereka tidak membuat banyak putaran untuk meminimalisir titik konflik.
“Gini, median itu fungsinya untuk menghindari banyak titik konflik, titik konflik itu adalah putaran,” jelasnya.
Sejumlah warga yang tergabung di Forum Masyarakat Johor Menggugat (FMJM) menuding pemasangan median tersebut mengabaikan aturan jarak antar median yang seharusnya per 300 meter. Iswar pun membantah tudingan warga tersebut, menurutnya 300 meter itu adalah jarak minimal.
“Nggak nggak, 300 meter itu jarak minimal antar median (putaran), kita kan mau menghindari titik konflik makanya tidak banyak kita buat putaran,” ujarnya.
Iswar mengatakan pihaknya tetap menerima aspirasi dan keluhan masyarakat tersebut. Dia juga akan melakukan evaluasi terkait keberadaan median itu nanti setelah Jalan Karya Jaya selesai diperbaiki.
Sebab, menurutnya kemacetan tersebut karena beberapa ruas jalan di daerah tersebut diperbaiki, sehingga membuat kendaraan yang melintas di Jalan Karya Wisata menumpuk.
“Meskipun demikian, kita akan melakukan evaluasi setelah dua minggu Jalan Karya Jaya yang saat ini diperbaiki berjalan normal, nanti akan kita evaluasi (penerapan median jalan),” tutupnya.
Sebelumnya, Kadis PU Medan Topan Ginting menyebutkan pihaknya sudah membangun median Jalan Karya Wisata tersebut sesuai dengan kajian teknis. Kajian tersebut kata dia dilakukan oleh Dinas Perhubungan Medan.
“Tapi yang pasti adalah pengerjaan median Jalan Karya Wisata itu sudah sesuai dengan kajian teknis yang disampaikan oleh Dinas Perhubungan sama kami, kami mengerjakan teknis sesuai dengan hasil kajian dari Dinas Perhubungan,” sebut Topan Ginting, Senin (19/12).***dtc/mpc/bs