Asahan(MedanPunya) Sebanyak 270 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Asahan, Sumut, terdampak serangan wabah ulat bulu lebih dari sepekan terakhir. Warga pun mengeluhkan gatal-gatal lantaran rumahnya dipenuhi ulat bulu.
Selain gatal-gatal, muncul bintik merah pada kulit warga terdampak. Mereka juga takut memasak karena khawatir makanan dimasuki ulat bulu.
“Dari pendataan kami di kecamatan sejak kemarin sampai hari wabah ulat bulu ini sudah berdampak di tiga dusun dan dua desa,” kata Camat Kecamatan Sei Kepayang Barat, Suwage saat meninjau kondisi warganya, Senin (3/4).
Lebih rinci, dia mengatakan dua desa yang terdampak serbuan wabah ulat bulu ini yakni Desa Sei Nangka, dusun III 100 KK, dusun IV 140 KK dan di Desa Sei Jawi-Jawi, dusun II sebanyak 30 KK.
“Kalau asal ulat bulu ini sarangnya dari pohon berombang. Karena sepanjang pesisir di sini banyak pohon berombang yang sudah kena hama ulat sampai daunnya habis dimakan. Kemudian ulat-ulat ini pindah atau terbang dibawa angin lalu sampailah rumah masyarakat kita,” ucapnya.
Dia pun mengatakan, terhadap warga yang mengalami gatal-gatal pihaknya telah menyediakan layanan fasilitas kesehatan gratis bekerja sama dengan Puskesmas di tiga posko pada tiap-tiap dusun.
“Ini sedang kita sosialisasi ke masyarakat kalau mengalami gatal-gatal bisa dibawa ke posko kesehatan. Sementara langkah untuk mencegah ulat bulu ini kita semprot pakai racun hama,” kata dia.
Ayu Lestari, warga dusun IV Desa Sei Nangka yang menderita gatal-gatal karena serangan ulat bulu, ia mengaku resah sebab semakin hari ulat itu jumlahnya semakin banyak.
“Ini bintik-bintik merah di tangan di kaki. Semakin digaruk, gatal makin menyebar juga,” ujarnya.
Gatal-gatal itu, dikatakan Ayu sudah dialaminya sekeluarga termasuk anak-anaknya. Jika malam hari kondisi gelap mereka harus tidur dengan penutup kelambu agar ulat bulu tersebut tidak sampai ke badan.
“Kalau malam paling was-was. Sudah pakai kelambu tidur pun ada saja yang masuk,” kata dia.***dtc/mpc/bs