Medan(MedanPunya) Partai Gerindra Sumut mengaku heran dengan sikap sejumlah guru besar Universitas Sumatera Utara (USU) yang melayangkan kritik kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Gerindra heran karena kritikan itu dikeluarkan menjelang Pemilu 2024.
“Ini sistematis terjadi menjelang Pemilu 2024. Kalau mau objektif, kan perlu ditanyakan kemarin ke mana aja?,” kata Sekretaris Gerindra Sumut, Sugiat Santoso, Selasa (6/2).
Sugiat mengatakan, pernyataan yang disampaikan sejumlah guru besar itu juga tidak mendasar. Terkait netralitas, kata Sugiat, Presiden Jokowi sudah menyatakan jika seorang presiden boleh memihak sesuai dengan aturan Undang-Undang.
“Padahal Pak Jokowi sudah menunjukkan soal keberpihakan itu ada aturannya, dan boleh. Kalau Bawaslu, KPU, TNI, Polri, mana yang tidak netral, kan perlu bukti. Jadi jangan framming seolah-olah ada yang tidak netral, tanpa ada bukti,” tuturnya.
Presiden Jokowi, lanjut Sugiat, juga saat ini disenangi masyarakat. Hal ini berdasarkan hasil survei tentang kinerja Presiden Jokowi mencapai 70 persen.
“Berdasarkan survei Indikator Politik kan jelas, 76 persen lebih masyarakat puas dengan kinerja Pak Jokowi. Makanya kami heran ini kenapa guru besar menyampaikan kritik, apalagi menjelang Pemilu 2024,” ucap Sugiat.
“Kalau boleh dibahas juga, memang para guru besar ini ke mana saat Presiden Jokowi ke seluruh Indonesia untuk melihat, mendengarkan, dan mengurusi rakyat?. Ini kan harusnya jadi perhatian bagi mereka sebelum asal menyampaikan kritik,” jelasnya.***dtc/mpc/bs