Medan(MedanPunya) Personel Polrestabes Medan diserang saat akan mengamankan pengedar narkoba bernama Gunawan Permana (35) di Jalan Pelita V Medan. Saat ini, ada 10 warga yang tengah diburu pihak kepolisian karena menjadi pelaku penyerangan itu.
“Setidaknya ada 10 pelaku (penyerangan) yang tengah diburu,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Jumat (3/5).
Hadi mengatakan 10 pelaku itu memiliki peran yang berbeda-beda, mulai dari memprovokasi, merusak mobil petugas hingga membebaskan pengedar narkoba tersebut dari dalam mobil saat akan dibawa ke Polrestabes Medan. Para pelaku itu merupakan warga yang tinggal di kawasan Jalan Pelita V Medan itu.
“Siapapun yang menghalangi tugas kepolisian tentu akan berhadapan dengan hukum, karena sejatinya tugas polisi dilindungi undang-undang,” kata Hadi.
Mantan Kapolres Biak Papua itu menyebut pelaku Gunawan merupakan residivis dan telah menjadi target operasi pihak kepolisian. Selain mengamankan pelaku Gunawan, pihaknya juga mengamankan dua klip sabu-sabu dengan bruto 0,86 gram.
“Dari tangan pelaku yang tercatat merupakan residivis kasus narkoba, petugas menyita dua paket sabu siap edar dan sejumlah uang hasil penjualan narkoba,” sebutnya.
Sebelumnya, personel Satresnarkoba Polrestabes Medan diserang sejumlah warga saat menangkap pengedar narkoba dengan cara menyamar di sekitar Asrama TNI AD Glugur Hong, Jalan Pelita V, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan. Akibatnya satu unit mobil petugas rusak karena menjadi sasaran amukan massa.
Kapolrestabes Medan Kombes Teddy Jhon Sahala Marbun mengatakan peristiwa itu berlangsung, Rabu (1/5) sore. Mulanya, anggotanya mendapat informasi ada seorang pengedar narkoba jenis sabu di dekat Asrama TNI AD tersebut.
“Sore itu, anggota dari Satnarkoba melakukan operasi undercover buy untuk menangkap terduga pengedar sabu inisial G. Saat ditangkap, petugas mendapati dua klip plastik berisi sabu dengan berat 0,5 gram dari G,” kata Teddy, Kamis (2/5).
G pun diboyong petugas masuk ke dalam mobil untuk dibawa ke Polrestabes Medan. Tak disangka, ada sejumlah warga yang tak terima G ditangkap. Para warga ini langsung mendatangi petugas di mobil dan melakukan pengrusakan.
“Anggota kita mendapat perlawanan dari beberapa warga di sana. Mobil anggota dirusak, beberapa kaca pecah. Mereka juga mengeluarkan G dari dalam mobil,” ujar Teddy.
Mendapati situasi cukup memanas, personel kepolisian di lokasi pun berkoordinasi dengan prajurit TNI serta pemerintah setempat untuk meredam massa serta menangkap kembali G. Beruntung, G dapat kembali diamankan dan petugas pergi dari lokasi untuk memproses hukum G lebih lanjut.
Mantan Dirreskrimsus Polda Sumut ini menjelaskan ke depan pihaknya akan mengusut soal pengerusakan mobil anggota tersebut. Saat ini, sejumlah video dari para saksi sedang dihimpun untuk mengidentifikasi pelaku.
“Hasil sementara, ada sekitar 10 warga yang kita identifikasi coba menghalangi petugas dan melakukan pengrusakan. Ini coba kita proses untuk mengamankan para pelaku,” ucap Teddy.***dtc/mpc/bs