Toba(MedanPunya) Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) Bobby Nasution menjawab pernyataan lawannya Edy Rahmayadi soal hubungannya dengan PDIP seperti memelihara anak harimau. Bobby menilai jika dirinya dan PDIP saling membesarkan.
“Ya semuanya saling membesarkan saya rasa ya, PDI membesarkan kita, kita juga sama-sama berpolitik,” kata Bobby Nasution di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Senin (7/10).
Menurut Bobby, PDIP mengajarkan untuk membesarkan masyarakat. Bobby menuturkan untuk apa besar untuk organisasi tertentu tapi tidak membesar ke masyarakat.
“Yang diajarkan PDI itu membesarkan masyarakat terutama membesarkan masyarakat, masyarakat yang diutamakan karena nama seseorang besar untuk organisasi tertentu besar, tapi untuk masyarakat tidak ikut membesar, jadi masyarakat yang diutamakan,” tutupnya.
Sebelumnya, Cagubsu nomor urut 2 Edy Rahmayadi membuat analogi hubungan rivalnya Bobby Nasution dengan PDIP. Edy mengibaratkan Bobby sebagai harimau yang dipelihara PDIP.
Awalnya Edy mengaku tak mau jika Bobby menjadi Gubernur Sumut. Karena tak ingin dipimpin menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itulah Edy memutuskan maju Pilgub Sumut 2024.
“Kenapa saya menjadi gubernur? Karena saya tak mau Bobby ini gubernur saya,” ujar Edy saat bertemu kader PDI Perjuangan di Labuhanbatu Selatan (Labusel), Selasa (1/10).
Menurut Edy, PDIP saat mengusung dan mendukung Bobby seperti tengah memelihara seekor harimau. Setelah harimau itu besar, justru menerkam sosok yang membesarkannya.
“Perlu anda tahu, siapa yang membesarkan Bobby, PDI Perjuangan. PDI Perjuangan ini memelihara harimau, yang pada akhirnya diterkam harimau sendiri,” ujarnya.
Selain Edy, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto juga menyindir Bobby Nasution. Awalnya Hasto mengatakan bahwa Edy-Hasan akan menang dengan terhormat, bukan menang karena mengandalkan nama orang tua.
“Pak Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala menampilkan dirinya menang dengan terhormat, menang sebagai seorang ksatria. Jangan menang karena menggunakan nama ayahnya,” kata Hasto usai Rakerdasus Pemenangan Pilkada Serentak 2024 PDIP Sumut di Hotel Adimulia Medan, Minggu (6/10).
Hasto lalu menyinggung soal Bobby yang dulu merupakan kader PDIP dan kini menjadi lawan Edy di Pilgub Sumut. Dia menyebut bahwa partai PDIP yang telah membesarkan nama Bobby saja ditinggalkan, apalagi masyarakat kecil.
“Bagi PDIP, politik itu diisi oleh nilai moral, etika dan budi pekerti. Kalau partai yang membesarkannya saja ditinggalkan, apalagi rakyat kecil,” ujarnya
Untuk diketahui, Bobby merupakan mantan kader PDIP yang menghantarkannya menjadi Wali Kota Medan pada 2020 lalu. Bobby kemudian dipecat PDIP di akhir 2023 karena tidak mendukung calon presiden yang diusung oleh PDIP.
Menjelang Pilgub Sumut 2024, Bobby kemudian bergabung dengan Partai Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo Subianto. Bobby mendukung Prabowo saat di Pilpres 2024.***dtc/mpc/bs