Medan(MedanPunya) Komisi II DPRD Medan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) soal oknum kepala sekolah (Kepsek) diduga gay di Medan. Kadis Pendidikan Medan hingga Inspektorat hadir dalam RDP tersebut.
“Sudah (dimulai),” kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Medan, Sudari, Selasa (6/1).
Sudari menyebutkan ada sejumlah pihak yang berhadir dalam rapat tersebut. Pihak yang hadir itu antara lain Kepala Dinas Pendidikan Medan, perwakilan orang tua murid hingga komite sekolah.
“Inspektorat, Kadis Pendidikan, para kabid, komite sekolah dan perwakilan dari murid,” sebut Sudari.
Sebelumnya, oknum kepsek di salah satu SD di Medan dituding penyuka sesama jenis atau gay. Sejumlah orang tua murid menggelar demonstrasi.
Salah satu orang tua murid, Raiman, menuturkan dugaan oknum kepsek gay ini sudah berlangsung lama. Di pertengahan tahun ini, kata dia, foto sang kepsek viral di media sosial bersama Z, teman prianya.
“Kami berembuk guru dan orang tua murid bagaimana caranya kita tidak mau nanti jadi ada korban. Dan ini juga telah diketahui oleh Lurah dan Camat Medan Tuntungan,” kata Raiman, kepada wartawan di Medan, Rabu (23/12).
Saat menggelar demo, para orang tua membawa sejumlah poster berisi protes soal kepala sekolah tersebut. Salah satu poster itu berisi ‘Kami menolak Kepsek LGBT’.
Raiman menyebut Z mengaku bahwa dirinya punya hubungan khusus dengan kepsek berinisial JS itu. Hal tersebut menurut Raiman, disampaikan di hadapan lurah setempat.
Kadis Pendidikan Medan, Adlan mengatakan pihaknya bakal melakukan menindaklanjuti atas protes dari para orang tua murid ini.
Sementara itu, pihak Kecamatan Medan Tuntungan yang menjadi wilayah sekolah itu berada menyatakan telah menyurati Disdik Medan soal masalah yang diprotes orang tua murid.
Camat Medan Tuntungan, Topan Ginting mengatakan mengatakan dugaan kepsek gay itu harus dibuktikan dengan penyelidikan lebih lanjut.
“Iya diduga seperti itu. Tetapi itu kan perlu penyelidikan langsung oleh dinas terkait, bukan kewenangan dari kecamatan,” ujarnya.
Sang Kepsek sudah buka suara atas tudingan itu. Oknum gurus berinisial JS ini membantah tudingan penyuka sesama jenis.
“Mereka melakukan tindakan yang salah tapi merasa benar terhadap semua tuduhan mereka itu, salah satunya hari ini. Saya kan warga negara Indonesia, saya punya hak sama di mata hukum. Apa yang mereka lakukan itu, tindakan mereka termasuk tuduhan-tuduhan mereka itu, itu semua tidak benar, tapi mereka merasa benar,” kata JS.
Dia mengatakan semua tuduhan orang tua siswa terhadap dirinya tidak benar. Dia meminta orang tua murid yang menuduhnya sebagai gay untuk menunjukkan bukti.***dtc/mpc/bs