Naypyitaw(MedanPunya) Aung San Suu Kyi, pemimpin de-facto Myanmar yang dilengserkan dalam kudeta akan tetap ditahan hingga Rabu (17/2) mendatang terkait dakwaan mengimpor walkie-talkie ilegal. Suu Kyi batal dihadirkan dalam sidang pada Senin (15/2) seperti diperkirakan sebelumnya.
Pengacara Suu Kyi, Khin Maung Zaw, menuturkan kepada wartawan di Naypyitaw bahwa penahanan Suu Kyi berlaku hingga 17 Februari mendatang, sampai persidangan kasusnya digelar.
“Kami datang ke sini untuk menyerahkan surat kuasa kami dan berdiskusi dengan hakim distrik. Menurut dia, penahanan itu sampai tanggal 17 (Februari) dan bukan hari ini,” tegas Khin kepada wartawan.
Informasi itu berbeda dengan pernyataan sebelumnya yang menyebut pengadilan Myanmar memerintahkan penahanan Suu Kyi selama 14 hari, yakni mulai 1 Februari hingga 15 Februari. Dia ditahan militer Myanmar sejak kudeta pada awal bulan ini.
Diketahui bahwa Kepolisian Myanmar sebelumnya menjeratkan dakwaan melanggar undang-undang ekspor/impor terhadap Suu Kyi. Secara spesifik, Suu Kyi didakwa mengimpor perlengkapan komunikasi secara ilegal.
Dokumen Kepolisian Myanmar yang bocor menyebutkan bahwa beberapa radio walkie-talkie ditemukan dalam penggeledahan di kediaman Suu Kyi di Naypyitaw. Menurut dokumen tersebut, alat komunikasi radio itu diimpor secara ilegal dan digunakan tanpa izin.
Khin menambahkan bahwa sidang perdana, kemungkinan pada Rabu (17/1) mendatang, akan digelar via video conference.
Saat ditanya soal keadilan dalam proses hukum yang dihadapi kliennya, Khin menjawab: “Apakah adil atau tidak, Anda yang tentukan sendiri.”***dtc/mpc/bs