Medan(MedanPunya) Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi mempertanyakan soal TNI yang langsung ada di belakang Polisi saat mengamankan demo di Sumut. Edy mempertanyakan siapa yang memerintahkan para prajurit itu.
Hal ini disampaikan Edy saat mengikuti Focus Group Discussion (FGD) bertema ‘Pengaruh Politik Identitas Terhadap Perkembangan Demokrasi di Indonesia’. FGD digelar Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Medan. Edy awalnya bercerita soal dirinya yang menjadi Gubernur Sumatera Utara setelah menang di Pilkada 2018.
“Jadi saya ini dipilih rakyat, sehingga mandat rakyat jelas. Saya 68 persen menang dalam pemilihan Pilkada 2018. Saudara-saudara saya, berjalan sampai kemari, dan berakhir kemarin, berfungsi kah saya sesuai amanah rakyat, ini yang saya ingin dikaji,” kata Edy dalam sambutannya, Rabu (17/3).
Dia mengatakan kajian di FGD ini juga harus membahas perkembangan masyarakat saat pemilihan Presiden (Pilpres) yang lalu. Edy mengatakan saat Pilpres terjadi, ada gelombang demonstrasi oleh masyarakat.
“Pilpres kemarin, perkara itu netral atau tidak netral, bukan hak saya untuk menyampaikan itu. Tapi perlu dikaji, kenapa terjadi gelombang keributan, rakyat melakukan demo segala macam. Berarti something wrong, ada kesalahan di situ,” ucapnya.
Saat keributan, kata Edy, personel Polri dan TNI langsung datang untuk mengamankan lokasi. Edy pun mempertanyakan kenapa personel TNI langsung ikut dalam proses pengamanan itu.
“Yang saya ingin tanyakan kepada bapak Gubernur (Lemhanas). Begitu terjadi sesuatu, Polri, aparat kepolisian langsung turun ke tempat TKP, dengan langsung di belakangnya TNI, saya mantan TNI, saya tahu itu TNI,” ujar Edy.
“TNI turun, yang tadi saya katakan, atas perintah siapa TNI turun?” imbuhnya.
Mantan Pangkostrad ini mengatakan turunnya anggota TNI itu tanpa sepengetahuan dirinya sebagai Gubernur. Dia mengatakan pengamanan itu tak dikoordinasikan dengan dirinya.
“Baik itu di tempat tempat seperti DPR, ada tempat-tempat demonstrasi di gubernur, tanpa sepengetahuan gubernur yang memegang mandat amanah rakyat,” jelasnya.***dtc/mpc/bs