Senin, 18 Agustus 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
MedanPunya.com
Advertisement
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno
No Result
View All Result
MedanPunya.com
No Result
View All Result
Home Dunia

Sakit Hati atas Insiden Sofagate Turki, Presiden Komisi Eropa: Itu Terjadi karena Saya Wanita

Selasa, 27 April 2021
kanal Dunia
35
dibaca
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Whatsapp

Brussels(MedanPunya) Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Senin (26/4) mengatakan, insiden Sofagate adalah penanda Uni Eropa harus mengatasi seksisme.

Sofagate merupakan sebutan untuk peristiwa ketika von der Leyen tidak mendapat kursi saat bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, padahal kepala Dewan Eropa Charles Michel kebagian tempat duduk utama.

“Saya merasa sakit hati dan saya merasa sendirian sebagai wanita, dan sebagai orang Eropa,” kata von der Leyen kepada anggota parlemen.

Di Parlemen Eropa von der Leyen berkata, dia tidak melihat adanya alasan kenapa harus diperlakukan berbeda dengan Charles Michel.

Michel mendapat kursi di sebelah Erdogan di depan bendera Uni Eropa dan Turki, sedangkan von der Leyen duduk di sofa yang agak jauh.

“Saya wanita pertama yang menjadi Presiden Komisi Eropa. Saya adalah Presiden Komisi Eropa,” katanya jelang debat parlemen tentang hubungan Uni Eropa dan Turki.

“Dan itu adalah perlakuan yang saya harapkan ketika mengunjungi Turki dua minggu lalu, sebagai presiden komisi, tetapi saya tidak mendapatkannya.”

“Saya tidak dapat menemukan pembenaran untuk apa yang saya perlakukan dalam perjanjian Eropa.”

“Jadi saya harus menyimpulkan itu terjadi karena saya seorang wanita.”

Tak lama setelah pertemuan di Ankara awal bulan ini, beberapa pejabat Eropa menekankan bahwa Michel adalah senior Ursula von der Leyen dalam hierarki diplomatik.

Namun Presiden Komisi Eropa itu menjelaskan, dia berharap diperlakukan setara dengan sesama ketua Uni Eropa.

von der Leyen pun menerangkan, penghormatan terhadap hak-hak perempuan tidak hanya harus menjadi prasyarat untuk dimulainya kembali dialog dengan Turki, tetapi Eropa sendiri juga harus berbuat lebih baik di bidang ini.***kps/mpc/bs

 

Berikan Komentar:
Tags: seksismeSofagateUni EropaUrsula von der Leyen
ShareSendTweet
Berita Sebelumnya

Di saat Ramadan OKP yang Dituding Bekingi Pengembang Bentrok dengan Warga

Berita Berikutnya

Personel Polres Samosir Wajib Berbahasa Inggris Tiap Sabtu

Related Posts

Dunia

Perang Saudara Usai, Turkiye Pasok Senjata ke Suriah

Jumat, 15 Agustus 2025
Dunia

PM Albanese: Australia Akan Mengakui Negara Palestina

Senin, 11 Agustus 2025
Dunia

AS Umumkan Hadiah Uang Rp 815 M untuk Penangkapan Presiden Venezuela

Jumat, 8 Agustus 2025
Dunia

Geger Netanyahu Berniat Caplok Seluruh Gaza, Trump: Tergantung Israel!

Rabu, 6 Agustus 2025
Dunia

Sandera Tampak Kurus, Hamas: Tidak Ada Hak Makan Istimewa untuk Mereka

Senin, 4 Agustus 2025
Dunia

Korea Utara: Tak Ada Alasan Berdialog dengan Korea Selatan

Senin, 28 Juli 2025

Dikelola Oleh :

PT. WASPADA BAHANA ERIASAFA

Alamat Redaksi :
Jl. Garu 3 No. 33 Kel. Harjosari-I
Kecamatan Medan Amplas 20147
Telp : 061-785 0458
Email : medanpunyanews@gmail.com

TERBARU

Perang Saudara Usai, Turkiye Pasok Senjata ke Suriah

Jumat, 15 Agustus 2025

Alexander Isak Sudah Kosongkan Rumah di Newcastle

Rabu, 13 Agustus 2025

Ademola Lookman Kemahalan, Inter Beralih ke Maghnes Akliouche

Selasa, 12 Agustus 2025
  • Pedoman Media Cyber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana

No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Daerah
  • Dunia
  • Olahraga
  • Seleb
  • Tekno

Copyright © 2020 medanpunya.com All Right Reserved | Dari Medan Kemana-mana